OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Kamis, 15 Agustus 2019

Indonesia Terancam Bubar

Indonesia Terancam Bubar

10Berita – “Indonesia yang sudah sangat kapitalis neoliberal, terancam  disintegrasi, pecah atau bubar jika  keadilan sosial tidak diwujudkan, pertumbuhan terus  merosot/memburuk sampai di bawah 5% dan pengangguran kian membludak dan sumberdaya ekonomi makin langka, sementara jutaan  pemuda-pemudi, sarjana dan milineal butuh lapangan kerja, butuh keadilan sosial dan  merindukan kehidupan yang layak.”
Demikian refleksi kritis Herdi Sahrasad,  peneliti  senior  Paramadina Institute for Ethics and Civilizations Universitas Paramadina mengomentari suara Surya Paloh, pimpinan Nasdem yang menyebut Indonesia Negara Kapitalis Liberal.


‘’Dengan pertumbuhan 5% saja tidak cukup untuk menyerap lapangan kerja, apalagi di bawah 5%, maka itu sangat berbahaya dan berpotensi meledakkan kemarahan rakyat untuk disintegrasi. Indonesia bisa bubar jika ketidakadilan sosial meluas dan  pengangguran membludak,’’ kata Herdi.
‘’Indonesia tidak mempraksiskan ekonomi  berkeadilan sosial, atau ekonomi Pancasila, melainkan sudah ekonomi Neoliberalisme/Kapitalisme liberal yang ugal-ugalan dan mematikan ekonomi rakyat terutama ekonomi petani dan nelayan serta kaum kecil lainnya. Akibatnya, banyak rakyat yang  kecewa dan frustasi, dan generasi milineal bakal geram jika ekonomi konstitusi/Pancasila makin dijauhkan dari bangsa ini. Indonesia harus berubah dan Jokowi harus rekrut teknokrat/ekonom konstitusi yang  mengusung Trisakti Bung Karno dan pasal 33 UUD45, bukan ekonom Neolioberal yang sangat kapitalis dan andalkan utang melulu,’’ kata akademisi Paramadina dan Research Associate LP3ES  ini.
Ingat,katanya, pesan Cak Nur (Prof Nurcholish Madjid, cendekiawan Muslim) bahwa  negara yang mengingkari/mengkhianati Konstitusinya sendiri tidaklah lama dan biasanya bubar, runtuh.  Contohnyas Yugoslavia dan Soviet Uni.  Indonesia menganut ideologi Pancasila dan konstitusi UUD45, yang  mementingkan keadilan sosial, persatuan dan kemanusiaan yang adil dan beradab, religius, namun praktiknya ekonomi Kapitalis Neoliberal yang merusak dan menghancurkan ekonomi-sosial  rakyat.(kl/kfrts)


Sumber: Ersmuslim