Indonesia Terancam Bubar
Demikian refleksi kritis Herdi Sahrasad, peneliti senior Paramadina Institute for Ethics and Civilizations Universitas Paramadina mengomentari suara Surya Paloh, pimpinan Nasdem yang menyebut Indonesia Negara Kapitalis Liberal.
‘’Dengan pertumbuhan 5% saja tidak cukup untuk menyerap lapangan kerja, apalagi di bawah 5%, maka itu sangat berbahaya dan berpotensi meledakkan kemarahan rakyat untuk disintegrasi. Indonesia bisa bubar jika ketidakadilan sosial meluas dan pengangguran membludak,’’ kata Herdi.
‘’Indonesia tidak mempraksiskan ekonomi berkeadilan sosial, atau ekonomi Pancasila, melainkan sudah ekonomi Neoliberalisme/Kapitalisme liberal yang ugal-ugalan dan mematikan ekonomi rakyat terutama ekonomi petani dan nelayan serta kaum kecil lainnya. Akibatnya, banyak rakyat yang kecewa dan frustasi, dan generasi milineal bakal geram jika ekonomi konstitusi/Pancasila makin dijauhkan dari bangsa ini. Indonesia harus berubah dan Jokowi harus rekrut teknokrat/ekonom konstitusi yang mengusung Trisakti Bung Karno dan pasal 33 UUD45, bukan ekonom Neolioberal yang sangat kapitalis dan andalkan utang melulu,’’ kata akademisi Paramadina dan Research Associate LP3ES ini.
Ingat,katanya, pesan Cak Nur (Prof Nurcholish Madjid, cendekiawan Muslim) bahwa negara yang mengingkari/mengkhianati Konstitusinya sendiri tidaklah lama dan biasanya bubar, runtuh. Contohnyas Yugoslavia dan Soviet Uni. Indonesia menganut ideologi Pancasila dan konstitusi UUD45, yang mementingkan keadilan sosial, persatuan dan kemanusiaan yang adil dan beradab, religius, namun praktiknya ekonomi Kapitalis Neoliberal yang merusak dan menghancurkan ekonomi-sosial rakyat.(kl/kfrts)
Sumber: Ersmuslim