OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Senin, 19 Agustus 2019

Luntur Kekuatan Surya Paloh Di Pemerintahan. Nasdem Galang Kekuatan Dengan PKS?

Luntur Kekuatan Surya Paloh Di Pemerintahan. Nasdem Galang Kekuatan Dengan PKS?


Surya Paloh. Foto : Tribunnews.com

10Berita, Hilangnya pengaruh NasDem semakin terlihat dalam rencana penyusunan kabinet Jokowi-Maruf. Kabarnya, hal ini membuat Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh tidak happy. Seperti Diberitakan detik.com, kecewa Jokowi membuat langkah politik Surya Paloh belakangan menjadi sorotan. Benarkah Surya Paloh tengah melakukan manuver di balik koalisi Jokowi?

Kehebohan pertama dari manuver bos Media Group ini terlihat ketika mengundang Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan makan siang di kantor DPP Nasdem, Jakarta Pusat. Keduanya bertemu kurang lebih dua jam.

Anies mengaku pertemuan dengan Paloh membahas perkembangan kota Jakarta. Dia mengatakan siap menuntaskan tugas di Jakarta. Sementara itu, Paloh menyatakan siap mendukung Anies secara lahiriyah dan batiniyah. "Ya pastilah (dukung Anies), lahiriyah batiniyah. Tergantung Anies," ujar Surya.

Manuver kedua adalah rencana Surya Paloh menemui Presiden PKS Sohibul Iman. Kabarnya dalam waktu dekat Surya Paloh dan Sohibul Iman akan bertemu. Keduanya sudah membuat jadwal untuk pertemuan itu.

Meski begitu, belum diketahui akan membahas apa dalam pertemuan itu. Untuk diketahui PKS merupakan partai oposisi pada Pilpres 2019. PKS partai pengusung Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, sementara Nasdem mengusung Jokowi-Ma’ruf Amin.

Rencana pertemuan Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh dengan PKS menjadi perbincangan. Rencana itu dianggap bahwa Surya Paloh mendekati PKS untuk membuat poros baru. Akan tetapi anggapan itu langsung dibantah tegas Sekjen NasDem Johny G Plate. Dia menegaskan, jikapun sang ketum bertemu dengan elite politik oposisi, itu merupakan silaturahmi biasa.

"Kalau kabar sekarang saya bilang tidak ada, jadi jangan kembangin kabar-kabar burung dalam politik, tapi kalau suatu saat nanti bertemu dengan Pak Prabowo, bertemu Pak SBY, bertemu Pak Zul, bertemu dengan Pak Sohibul, apa salah itu? Enggak salah bertemu komunikasi harus ada, sikap politik tetap masing-masing, itu supaya jelas," katanya, Selasa (13/8).

Sumber: