Soal Papua, Jokowi Hanya Bicara Asap Tanpa Padamkan Api
10Berita - Presiden Joko Widodo dianggap hanya membicarakan dampak dibanding menyelesaikan permasalahan Papua dari akar permasalahan, yakni persoalan ekonomi yang belum merata.
Dalam bidang ekonomi, sosok yang bakal kembali memerintah di periode 2019-2024 dinilai tak ada perubahan semenjak menjabat pertama kali 2014 silam.
Namun dalam aspek ekonomi, Presiden Joko Widodo saat ini tidak jauh berbeda saat pertama kali menjadi presiden. Yakni tidak bisa membuat pondasi perekonomian di Indonesia menjadi lebih baik dibanding pemerintahan sebelumnya.
Kondisi tak jauh berbeda ketika Jokowi naik pertama kali menjadi presiden. Ke depan ini mungkin akan parah lagi karena apa? Hampir semua instrumen atau pondasi-pondasi ekonomi kita secara konstitusional akan semakin ragu," ucap Direktur Eksekutif Indonesian Club, Gigih Guntoro dalam diskusi bertajuk 'Indonesia dalam Pusaran Krisis Politik, Krisis Ekonomi dan Krisis Kepercayaan Pemerintahan Jokowi' di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (25/8).
Berkaitan dengan Papua, Gigih menilai pemerintah tidak bisa mengobati luka lama dalam aspek kebijakan ekonomi maupun kebijakan lainnya.
"Persoalan Papua ini kalau dalam aspek politik atau konstitusi lebih mudah dipadamkan. Tapi apakah pemerintah ini mampu mengobati luka-luka lama yang ada di Papua? Kejahatan kemanusiaan, kemudian persoalan kesejahteraan," jelasnya.
Oleh karenanya, ia menilai selama ini pemerintahan Jokowi telah gagal menyelesaikan permasalahan di Papua.
"Papua hari ini dalam kategori ekonomi minim, kemiskinan juga masih tajam di sana. Pemerintahan ini lebih mudah membicarakan persoalan asapnya daripada mematikan apinya," pungkasnya. (Rmol)
Sumber: RMOL