OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Minggu, 01 September 2019

Begitulah Hebatnya Jokowi Menghadapi Gejolak Papua

Begitulah Hebatnya Jokowi Menghadapi Gejolak Papua



10Berita  Banyak yang mengkritik atau mengecam cara Jokowi menyikapi pergolakan di Papua. Dia santai. Bagaikan tak ada kejadian apa-apa. Dia tangguhkan kunjungan ke Papua. Padahal, kunjungan itu perlu untuk menunjukkan keseriusan pemerintah meredakan kemarahan orang Papua.

Jawaban Jokowi, “Belum ada waktu yang cocok.”

Jokowi kalem. Tenang. Bahkan dia sempatkan menonton wayang di Purworejo pada saat kerusuhan berkobar di Jayapura. Dia tidak panik meskipun korban mulai jatuh di pihak TNI dan Polri dalam kerusuhan di Deiya, Rabu, 28/8/2019.

Berbagai media melaporkan situasi yang mencekam di Jayapura dan juga di tempat-tempat lain. Jokowi tetap ‘cool’. Biasa-biasa saja.

Dia tepati janji ikut bersepeda santai di Borobudur. Apakah ini salah? Siapa bilang salah menepati janji? Bukankah menepati janji sangat penting? Tentu saja. Karena selama ini banyak sekali yang nyinyir menuduh Jokowi tak menepati janji-janjinya.

Jadi, orang harus paham bahwa Jokowi tidak membatalkan jadwalnya disebabkan beliau sekarang berusaha memenuhi janji. Perkara situasi Papua disebut-sebut genting, tidak masalah.

Sebab, jadwal wayang dan bersepeda santai itu perlu ditunaikan supaya presiden tidak dikatakan grasa-grusu dalam bereaksi. Tempo hari Jokowi dikritik langsung oleh Wiranto karena ‘grasa-grusu’ mengatakan Ustad Abu Bakar Ba’asyir akan dibebaskan awal tahun ini.

Nonton wayang di Purworejo itu penting atau tidak? Pastilah penting. Jokowi perlu menyerap falsafah wayang yang ditayangkan itu untuk menghadapi berbagai situasi.

Bagaimana dengan bersepeda santai di Borobudur? Ini malah lebih penting lagi. Karena presiden harus membangkitkan semangat rakyat menggunakan sepeda. Penggunaan sepeda perlu digalakkan sambil menunggu produksi mobil Esemka. Sebentar lagi!

Jadi, Jokowi itu tidak sembarangan. Setiap geraknya punya makna. Lagi pula, Jokowi itu ‘kan dikawal oleh Mahfud MD. Artinya, selagi Mahfud tidak banyak berkoar soal Papua, pasti semuanya aman. Mahfud diam soal bendera Bintang Kejora di seberang Istana. Itu artinya Jokowi aman.

Jadi, begitulah hebatnya Jokowi menghadapi gejolak Papua yang semakin lantang meneriakkan kemerdekaan.

Penulis: Asyari Usman

Sumber: portal Islam

Related Posts:

  • Kepalan Tangan Erdogan Kepalan Tangan ErdoganKepalan Tangan ErdoganBegini kepalan tangan Presiden Erdogan saat membahas Konflik Laut Mediterania melawan Yunani, EU, Mesir dkk.Eropa sampai minta bantuan "Imam" mereka di vatikan Paus Fransiskus… Read More
  • Makin Ngawur Soal Gibran Makin Ngawur Soal GibranOleh:M. Rizal Fadillah SUDAH berbau nepotisme yang merusak tatanan ketatanegaraan, kini pendukung nampak percaya diri seolah Gibran-Teguh bakal menjadi calon tunggal wali/wakil walikota Sura… Read More
  • Gibran Dan Masa Depan Demokrasi KitaGibran Dan Masa Depan Demokrasi KitaOleh:Abdul HamidTIDAK ada aturan yang dilanggar dalam pencalonan Gibran Rakabuming Raka sebagai Wali Kota Surakarta. Gibran, sebagaimana warga negara lainnya, punya hak konstitusional yang … Read More
  • Selamatkan Pendidikan Bangsa, Copot Nadiem Makarim!Selamatkan Pendidikan Bangsa, Copot Nadiem Makarim!Oleh:Wenry Anshory PutraPEMERINTAHAN Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden KH Maruf Amin, jangan menyepelekan mundurnya Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) Pe… Read More
  • Felix Siauw: Biadab pada UlamaFelix Siauw: Biadab pada UlamaBiadab pada UlamaNggak masuk dalam logika saya, apa yang saya saksikan di video yang viral di WA itu. Segelintir orang penuh kebencian, dengan sangat provokatif mengatasnamakan rakyat, membentang… Read More