OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Minggu, 01 September 2019

Ini Cerita Tentang Masjid Tua Di Papua

Ini Cerita Tentang Masjid Tua Di Papua




10Berita - DULU kita menyebutnya Irian Jaya dan sekarang namanya berganti menjadi Papua. Pulau paling timur di Indonesia ini ternyata punya catatan sejarah Islam, yaitu adanya masjid yang berusia ratusan tahun di Desa Patimburak, Kecamatan Kokas, Kabupaten Fakfak, Provinsi Papua Barat.

Bangunan masjid berukuran 100 meter persegi ini didominasi dengan unsur interior Eropa dan Nusantara, bahkan ada yang menakar bahwa kubahnya mirip dengan gereja-gereja di Eropa pada masa lampau. Dulu masjid ini bernama Masjid Tua Patinburak. Usianya sekitar 147 tahun atau pada 1870 ketika Belanda memegang pemerintahan.

Namun, seperti dikutip dari farah.id, keraguan mengenai masjid itu sebagai masjid tertua di Papua muncul, manakala dalam catatan tim Direktorat Perlindungan dan Pembinaan Peninggalan Sejarah dan Purbakala di atas mengisahkan pelaut Spanyol Luis Vaez de Torres yang berkelana pada 1606 ke wilayah yang kini disebut Papua Niugini menyebut bahwa sudah banyak orang Islam di Fakfak. Sementara itu, melansir Kompas, Islam pertama kali dibawa oleh Imam Dzikir di Borombouw pada 1405.

Seorang imam bernama Abuhari Kilian konon disebut-sebut yang ada di balik pembangunan Masjid Tua Patinburak. Sumber lain yang berasal dari Direktorat Perlindungan dan Pembinaan Peninggalan Sejarah dan Purbakala Direktorat Jenderal Kebudayaan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan mengatakan bahwa masjid dibangun pada masa Simempes, Raja Petuar keenam yang dilantik oleh  Sultan Tidore Muhammad Taher Atking. Pembangunan itu lantas dilanjutkan oleh Raja Wertuar Ke-7 yang bernama Waraburi pada tahun 1886.

Pada 1942, masjid diperbaiki dengan penggantian beberapa bagian masjid. Ada kisah bahwa terjadi pengeboman oleh tentara Jepang terhadap masjid tersebut. Masyarakat pada saat itu kemudian mengumpulkan dan membawa lari bagian mahkota dari masjid itu untuk disembunyikan di hutan. Masyarakat kemudian membawa mahkota masjid tersebut kembali ke Kokas, lalu membangun masjid baru pada 1947 dengan nama "Al Mujahidin".

"Al Mujahidin" maupun Masjid Tua Patimburak (Masjid Al-Yasin) sama-sama sulit disebut sebagai tempat ibadah Islam pertama di tanah Papua. Sebelum ada Masjid Tua Patimburak sendiri, berdasarkan catatan tim Direktorat Perlindungan dan Pembinaan Peninggalan Sejarah dan Purbakala dalam buku "Masjid Kuno Indonesia", sudah ada dua langgar yang dibangun, tetapi kemudian tidak berdiri lagi di sana. (Rmol)

Sumber: konten Islam