OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Selasa, 17 September 2019

Jawab Bully dengan Bukti, Pemprov DKI Kirim Relawan ke Riau

Jawab Bully dengan Bukti, Pemprov DKI Kirim Relawan ke Riau


10Berita - Jawab bully dengan bukti. Pemprov DKI kirim relawan ke Riau.

 Gambar di bawah ini contoh paling nyata respon mas Anies ketika ada nyinyiran kepadanya. "Jawab bully dengan bukti. Jawab kata-kata dengan karya", begitu katanya.

 Sekira sebulan lalu Mas Anies banyak dibully manakala air visual menunjukkan kualitas udara Jakarta buruk. Padahal soal kualitas udara Jakarta bukan semata tanggung jawab gubernur DKI. Yang digugat di pengadilan oleh Koalisi LSM juga bukan hanya Gubernur DKI. Ada 7 pihak yang dianggap abai, termasuk presiden dan 3 gubernur. Tapi yang dijadikan sasaran bully hanya Gubernur DKI. Contohnya ya gambar di bawah ini. Ada yang tag saya di sana waktu itu, merundung juga.

 Pemprov DKI sendiri telah melakukan berbagai perbaikan untuk meningkatkan kualitas udara Jakarta. Rencana aksi Udara Bersih Jakarta diluncurkan. Program-program diekseksi. Ada pembatasan peredaran kendaraan pribadi ke Jakarta. Transportasi publik didorong. Gaya hidup jalan kaki dan sepeda dibudayakan dan difasilitasi. Ratusan taman dibangun, jutaan pohon ditanam. Ratusan sekolah menjadi proyek green energy dengan pemasangan panel surya.

 Dan kemarin air visual mencatat kualitas udara Jakarta bertanda hijau. Sehat!


Pada hari yang sama, Sumatera diserbu kabut asap akibat kebakaran hutan. Banyak orang mengeluh, bayi dan anak-anak terkena penyakit ISPA, bahkan negara jiran Malaysia sampai perlu meliburkan anak-anak sekolah. Sungguh bencana nasional yang memalukan wajah Indonesia di dunia internasional.

 Pemprov DKI tak tinggal diam. Hari ini, Selasa (17/9/2019), 60 relawan penanggulangan kebakaran akan dikirim ke Riau. Demi membantu pemadaman kebakaran. Jakarta menunjukkan solidaritas atas Riau.

 Bahwa kita adalah satu tubuh. Ketika Riau sakit, Jakarta juga sakit. Jakarta menunjukkan bahwa kebakaran di Riau, dan juga di bagian lain Sumatera serta Kalimantan adalah persoalan kita bersama. Itulah wujud nyata dari slogan cinta Indonesia. Bukannya lantang teriak saya Indonesia saya pancasila, pasang merah putih di medsos, tapi bersorak dan membully manakala kualitas udara Jakarta sedang turun.

 Bagaimana denganmu. Kamu, pilih pendekatan yang mana?

By Tatak Ujiyati [fb]

Sumber: konten Islam