OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Minggu, 08 September 2019

Manipulasi Esemka

Manipulasi Esemka




10Berita - PERESMIAN mobil Esemka di Boyolali dikritisi. Bukan tidak suka atau gembira memiliki industri otomotif akan tetapi kejujuran atau transparansi produk diragukan.

Dicitrakan Esemka ini adalah mobil yang dahulu di banggakan sebagai mobil nasional saat Jokowi menjadi Walikota Solo. Hasil kreasi dan kerja anak-anak SMK.

Namun nyatanya berbeda. Yang disebut pabrik tak lain hanya perakitan saja. Chasis dan blok mesin impor dari China. Tak ubah hanya bebenah “knock down” karoseri. Diakui oleh sang dirut ini bukan mobil nasional. Type mobil tak beda dengan mobil produk negara China.

Masyarakat rasanya bosan melihat gaya kepemimpinan negara yang berorientasi pencitraan dan manipulatif. Selalu dianggap mudah untuk ditipu-tipu.

Inilah wajah kepemimpinan nasional yang memprihatinkan. Mobil China Changan Star Truck mirip betul dengan mobil esemka Bima. Jadi terkesan rebadge saja. Kita malu oleh negara seperti Malaysia yang konsisten dengan mobnas-nya.

Kita juga dahulu telah merintis mobnas tapi dengan pergantian pemerintahan berganti pula program sehingga tidak berlanjut.

Awalnya Esemka akan muncul, namun tenggelam. Kini diresmikan Pak Jokowi, tapi ini bukan rintisan awal melainkan sekadar nama SMK sebagai singkatan dari PT. Solo Manufaktur Kreasi (SMK). Produk mobil sangat berbau China.

Tiga kali kita harus menutup muka. Pertama, malu mengaku hebat dan bangga memiliki industri otomotif nasional, nyatanya hanya industri assembling. Kedua, yang di "bandage" adalah produk China yang dikenal berkualitas rendah.

HP China, Motor China, dan kini Mobil China tentu juga bercitra rasa rendah. Mana mau presiden dan menteri pakai mobil buatan China.

Ketiga, Esemka dulu pergi tak permisi, kini datang tanpa diundang. Diresmikan presiden dengan dasar pencitraan. Kebanggaan hanya basa-basi untuk menutupi kelemahan.

Pak Jokowi rupanya memang salah langkah karena nyatanya infrastruktur tidak membawa makmur, manufaktur tidak mengurangi penganggur, kepura-puraan menjadi kultur, dan akhirnya kewibawaanpun luntur. Sebelum dilantik sudah babak belur.

Revolusi mental harus benar mengubah mental. Karakter yang gemar memimpin dengan pencitraan dan manipulatif mesti diubah secara revolusioner. Menjadi lebih  jujur, sederhana dan apa adanya. Bukan sebaliknya yang memang  tidak ada apa apanya dibangun citra seperti apa apa nya ada. Membohongi orang lain sama saja dengan membohongi diri sendiri. Dan celakanya orang lain tahu bahwa diri itu sedang berbohong.

Mobil Esemka yang kini diproduksi PT SMK dan segera dipasarkan sebaiknya diakui saja rakitan. Bukan mobil nasional, bagian dasarnya impor dari China, serta bukan pula Esemka yang asli sebagaimana dahulu dikampanyekan Pak Jokowi saat menjadi Walikota Solo.

Publik akan memaklumi dan menghargai keadaan tersebut. Bila berangkat dari pencitraan dan manipulasi, sudah dipastikan mobil Esemka esok akan jadi barang rongsokan yang tak laku dijual di pasaran. Pasar juga akan menyebut itu sebagai mobil-mobilan.

Penulis adalah pemerhati politik(rmol)

Sumber: Konten Islam

Related Posts:

  • Yasonna, Corona, dan Koruptor Yasonna, Corona, dan Koruptor 10Berita,Belum juga mereda virus Covid-19, pemerintah melalui Menkumham memberikan pernyataan yang sungguh di luar nalar akal sehat manusia dan mencederai rasa keadilan masyarakat. M… Read More
  • Prof Din Syamsuddin Mau Dilaporkan ke Polisi? Prof Din Syamsuddin Mau Dilaporkan ke Polisi? Prof Dr HM Din Syamsuddin, MA Catatan M Rizal Fadillah* 10Berita,Sulaksono Wibowo dari Gardu Banteng Marhaen (GBM) mau melaporkan Prof Dr HM Din Syamsuddin, MA ke polisi … Read More
  • Bagus Sekali Didu VS Luhut Bagus Sekali Didu VS Luhut Oleh: M Rizal Fadillah10Berita - Kritik mantan Staf Khusus Menteri ESDM Said Didu pada Luhut Panjaitan soal pemindahan ibukota di saat wabah dengan mengaitkan fikiran Luhut soal uang dan ua… Read More
  • Pusing Ka-Li-Mi-Cin Pusing Ka-Li-Mi-Cin Oleh: Dahlan Iskan10Berita  DRAMA kecil kembali terjadi di Gedung Putih. Kemarin. Yakni ketika kali kedua Presiden Donald Trump merekomendasikan obat malaria ini: Hydroxychloroquine. Sebagai … Read More
  • Pak Anies, Berhentilah Bicara yang Sesungguhnya! Pak Anies, Berhentilah Bicara yang Sesungguhnya! Oleh: Sarah Lea Khan10Berita - Wabah Covid 19 yang semakin banyak menelan korban sepertinya memang kesalahan Anies Baswedan.Seandainya jauh-jauh hari ketika wabah in… Read More