OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Rabu, 30 Oktober 2019

CEO Dorna: Mandalika Sirkuit MotoGP Terindah di Dunia

CEO Dorna: Mandalika Sirkuit MotoGP Terindah di Dunia




10Berita, Mataram - CEO DORNA Sports SL - pemegang hak siar MotoGP - Carmelo Ezpeleta dan Sporting Director Carlos Ezpeleta berada di Kawasan Ekonomi Khusus Pariwisata Mandalika, Lombok pada Senin (28/10).

Selama dua jam meninjau Kuta Mandalika Beach Park, Balawista, duo Ezpeleta itu, melihat langsung kemajuan pembangunan sirkuit yang dibangun oleh Mandalika Vinci Grand Project, BUMN asal Perancis.

Perusahaan plat merah Prancis itu bakal mengembangkan Mandalika Street Race Circuit Cluster. Proyek cluster seluas 130 hektare tersebut yang berada di jantung Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata Mandalika Lombok.

Street-Race Circuit (Sirkuit Jalan Raya) pertama di dunia yang dibangun dari tahap konsep, akan dibangun dengan standar Fédération Internationale de Motorcyclisme (FIM) dan Fédération Internationale de l'Automobile (FIA). Istimewanya, karena berada di tengah kompleks wisata, Mandalika menawarkan sejumlah keunggulan: keindahan alam dan akomodasi berkelas internasional The Mandalika.


Sore itu, Carmelo Ezpeleta mengatakan gembira melihat pelaksanaan pembangunannya. ''Sebagai sirkuit jalan raya pertama di dunia, sirkuit ini menjadi landmark yang sangat indah,'' katanya. Sirkuit ini yang panjangnya 4,3 kilometer itu, memiliki 17 tikungan yang dijalani para pembalap sebanyak 24 - 27 putaran.



CEO DORNA Sports SL Carmelo Ezpeleta dan Sporting Director Carlos Ezpeleta saat mengunjungi Sirkuit Mandalika, Senin 28 Oktober 2019. TEMPO/Supriyantho Khafid

Carmelo Ezpeleta menyebut proyek sirkuit Mandalika unik. Pertama, lokasinya yang indah, dan kedua, berada di negara yang penduduknya merupakan fans terbesar MotoGP.

Indonesia merupakan pasar utama bagi DORNA karena fans MotoGP yang besar, dengan begitu atmosfernya semakin kuat saat perlombaan dihelat pada 2021 nanti. Motul FIM Superbike World Championship, juga bakal digelar di sirkuit Mandalika setiap tahun.

Direktur Utama Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) Abdulbar M Mansoer meyakinkan kesiapan penyeleggaraan MotoGP di Sirkuit Mandalika, 2021 mendatang. ''Kami optimistik memiliki potensi lebih baik jika melihat sirkuit Buriram di Thailand,'' ujarnya.   

ITDC menyiapkan tiga bukit yang luasnya sekitar 50 hektar yang memiliki ketinggian 25 - 50 meter, yang dijadikan lokasi 15.000 penonton. Sirkuit Mandalika nantinya memiliki bukit yang dinamai Pink Mount Mandalika -- karena ditanami bunga-bunga berwarna pink.

Dari atas bukit ini, penonton dapat menyaksikan balapan seluas 360 derajat. ''Dari bukit Pink yang berada di tikungan, penonton bisa melihat pembalap start dan finsih,'' kata Direktur Konstruksi dan Operasional Anak Agung Ngurah Wirawan kepada TEMPO.

Pink Mount Mandalika dibangun dengan biaya Rp5 miliar, dari anggaran CSR BUMN. Selain itu, di sisi timur KEK Pariwisata Mandalika seluas 1.200 hektar, ITDC juga menyiapkan lahan untuk wisata glamour camping (glamping) berkapasitas 1.000 kemah.

"Lahan glamping itu memang disiapkan untuk jambore komunitas otomotif atau perkemahan keluarga wisatawan pecinta outdoor,'' ujar Ngurah Wirawan. Dengan lokasi di bibir pantai, ITDC menyiapkan 12 shelter guna menjadi lokasi emergency seandainya terjadi musibah tsunami.

Untuk melayani calon penonton, ITDC menganjurkan warga sekitar mulai berbenah menyiapkan homestay. Pasalnya, ITDC sendiri hanya membangun 1,046 kamar di dalam kawasan Mandalika. Sedangkan penggemarnya yang datang diperkirakan mencapai ratusan ribu orang.

"Bukan hanya kamar tetapi juga kendaraan untuk keperluan tamu menuju sirkuit," ucap Ngurah Wirawan yang menjelaskan sudah berkordinasi dengan Pelindo, ASDP dan travel agent lainnya.

Pelindo memiliki dermaga baru di Gili Mas Lembar Lombok Barat yang dapat disinggahi kapal pesiar berkapasitas ribuan orang. ''Perlu kesiapan paket wisata kapal pesiar antar negara ke Lombok sebelum ke destinasi lain,'' kata Ngurah Wirawan.

Selain MotoGP, ada pula rencana menggelar balapan Formula 1 (F1) di Lombok. Formula 1 telah terbukti menjadi acara olahraga ketiga yang paling banyak ditonton di dunia setelah Piala Dunia FIFA dan Olimpiade.

Dengan 21,1 juta pengikut media sosial, disiarkan televisi di 159 negara, dan rata-rata 200.000 orang menghadiri setiap perlombaan, F1 hampir dipastikan akan berdampak positif yang menakjubkan bagi Lombok.



Sementara, untuk menyiapkan race officials MotoGP 2021 di sirkuit jalanan di dalam kawasan Mandalika Lombok Tengah, ITDC akan membiayai 300 anak muda se-NTB. Mereka akan dilatih di sirkuit Sepang Malaysia. Secara bertahap diberangkatkan mulai Oktober 2019.  ''Kami sepakat anak NTB harus aktif terlibat di daerahnya sendiri. Seluruh biaya ditanggung ITDC,'' kata Gubernur NTB Zulkieflimansah.

Kuota 300 calon race officials tersebut dibagi dari penduduk setempat 150 orang dan 150 lainnya berasal dari daerah kabupaten/kota lainnya di NTB. Menurut Zulkieflimansah, seluruh pembangunan yang ada di daerahnya harus dinikmati oleh masyarakatnya.

"MotoGP adalah event besar dan akan jadi kebanggaan Indonesia," ujarnya Karenanya, di event besar seperti ini pemuda lokal harus berdaya dan terlibat.

Zulkieflimansah mengatakan anak-anak muda NTB tidak boleh seperti anak ayam yang mati di lumbung padi. Artinya, dengan seluruh potensi serta kekayaan yang ada di NTB ini, masyarakatnya tidak boleh ada yang miskin dan mengalami kesusahan.


Foto areal ruas jalan gerbang barat Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika di Desa Kuta, Kecamatan Pujut, Praya, Lombok Tengah, NTB. Di kawasan pariwisata yang dikelola Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) itu akan dibangun sirkuit berkelas MotoGP dengan konsep sirkuit jalan raya yang memiliki trek sepanjang 4,32 km dengan 18 tikungan dimana badan jalan akan mulai dibangun Oktober 2019 dan ditargetkan selesai pada akhir 2020. ANTARA/Ahmad Subaidi

Zulkieflimansah ingin memastikan bahwa seluruh pembangunan yang ada di NTB ini harus dinikmati oleh seluruh masyarakat.

Dari sisi pendapatan Sekretaris Daerah Kabupaten Lombok Tengah M Nursiah meyakini, keberadaan KEK Pariwisata Mandalika akan meningkatkan pendapat asli daerah dari pariwisata.

Selama ini memperoleh hanya Rp11 miliar setahun dari pariwisata. Jika berkaca dari pendapatan kawasan wisata Nusa Dua Bali yang luasnya hanya 350 hektar mampu menghasilkan Rp900 miliar. ''Maka kami berhitung bisa tiga kali lipatnya,'' ucapnya seraya menyebut luas Mandalika 1.200 hektar.

Sumber: TEMPO.CO