OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Rabu, 09 Oktober 2019

Duh, Mana yang Benar, Pengakuan Buzzer Jokowi Ini Beda dengan CCTV

Duh, Mana yang Benar, Pengakuan Buzzer Jokowi Ini Beda dengan CCTV
 


Ninoy Karundeng saat melaporkan penganiayaan (Foto: detik.com)

10Berita,Laporan Ninoy Karundeng -- salah satu buzzer pendukung Jokowi -- menyebut dirinya diculik dan dianiaya sekelompok orang saat aksi unjuk rasa di Pejompongan, Senin (30/9) lalu.

Sebagaimana diberitakan kumparan.com (9/10), Ninoy juga mengaku motornya dirusak dan ditinggal di lokasi kejadian. Alhasil, ia harus pulang menggunakan mobil pikap.

Ia menyebut, motornya diambilkan oleh warga. Namun dirusak di depannya dan kuncinya dibuang. Tapi, anehnya, berdasarkan rekaman CCTV yang kemudian diunggah ke media sosial, keterangan Ninoy tersebut bertolak belakang dari video yang menyebar. Dalam video tersebut, motor Ninoy dibawa menggunakan mobil pikap, sedangkan Ninoy duduk di kursi depan.

Sebelum pulang, dalam video tersebut, Ninoy Karundeng bersalaman dan meminta maaf kepada warga. Seorang warga, yang suaranya tertangkap dalam video, mengatakan: "Tobat ya Bang, yang bilang kami anarkistis, ini buktinya. Cebong yang ketangkep, kita pulangkan. Kurang baik apa kita? Diantar nggak pakai ongkos, nggak dihabisi nyawanya, kita jaga."

Dalam video itu, Ninoy juga melontarkan permohonan maafnya. Berdasarkan video itu, Ninoy belum mengonfirmasi video tersebut. Polisi pun telah menetapkan 13 tersangka dalam kasus tersebut, termasuk Sekjen Persaudaraan Alumni (PA) 212, Bernard Abdul Jabbar.


Bernard diduga turut serta melakukan intimidasi terhadap Ninoy di Masjid Al Falah, Pejompongan, Jakarta Pusat.

Sumber: