Jokowi Tolak Perpu KPK, Mochtar Pabottingi: Bisa Seperti Soeharto
10Berita, Jakarta - Mochtar Pabottingi, mantan Peneliti Utama LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia), berharap Presiden Jokowi tidak mendengarkan pendapat partai-partai politik yang menolak penerbitan Perpu KPK.
Menurut dia, jika Jokowi mengikuti mereka bakal bernasibnya seperti Soeharto.
"Jokowi akan menghancurkan dirinya sendiri kalau tidak mengeluarkan Perpu KPK. Semua catatan-catatan dan prestasi Jokowi akan kehilangan arti, akan sirna begitu saja, menguap begitu saja kalau korupsi di luar kontrol," ujar Mochtar saat dihubungi Tempo hari ini, Rabu, 2 Oktober 2019.
Presiden Jokowi pernah mengatakan akan mempertimbangkan penerbitan Perpu KPK untuk mengembalikan pemberlakuan Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (UU KPK).
Presiden mengungkapkannya seusai bertemu dengan puluhan tokoh senior, termasuk Mochtar, pada Kamis pekan lalu.
Di sisi lain, partai-partai koalisi menolak Perpu KPK. Bahkan hari ini, Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh mengatakan Jokowi dan partai koalisi sepakat tak perlu ada Perpu KPK.
Mochtar menceritakan, pada saat Presiden Soeharto memimpin Indonesia banyak prestasi yang ditorehkan. Namun hal itu menjadi tak berarti lantaran rezim Orde Baru lekat dengan praktik korupsi.
Mochtar menyatakan jika Jokowi tidak membela KPK, kemungkinan besar akan bernasib sama seperti Soeharto. Mungkin Jokowi akan aman selama memerintah namun akan dihujat sepanjang sejarah. "Sama seperti Pak Soeharto."
Ia berharap Presiden Jokowi sadar bahwa pelemahan KPK oleh tindakan partai-partai bisa merusaknya. Mochtar ingin Presiden Jokowi menyadari hal itu.
"Kami doakan hati Pak Jokowi dibukakan oleh Allah," ujarnya.
Sumber: TEMPO.CO