Kisah Kurma Yang Tak Kunjung Habis, Meski Dipetik Untuk Bayar Utang Sang Ayah Hingga Lunas
Sumber: congkop.xyz/wp-content/uploads/2017/11/ilustrasi-_140408142456-353.jpg
10Berita ,Kisah teladan dari para sahabat Rasulullah SAW selayaknya kita ikuti. Salah satunya adalah kisah Jabir bin Abdullah yang berupaya keras membayarkan utang ayahnya yang sudah wafat. Berikut kisahnya, (03/10/19):
Jabir bin Abdullah adalah salah satu dari sahabat Anshar, putra seorang pahlawan yang gugur dalam Perang Uhud, yaitu Abdullah bin 'Amr bin Haram.
Rupanya, ayah Jabir meninggalkan hutang yang cukup banyak. Jabir sangat sedih karena ia tidak memiliki harta untuk membayarnya.
la pun mendatangi Rasulullah SAW untuk meminta pertolongan agar para pemberi hutang membebaskan tanggungan ayahnya. Namun sayang, mereka keberatan jika hutang ayah Jabir dihapuskan.
"Sekarang saya harus bagaimana, wahai Rasulullah? Dengan apa saya membayar hutang-hutang ayah saya?" tanya Jabir sedih.
Sumber: storage.nu.or.id/storage/post/16_9/big/15454563515c1dcadf0e425.jpg
"Engkau punya pohon kurma, bukan?" kata Rasulullah
"Iya, Rasulullah," jawab Jabir.
"Pergilah! Petik dan bawalah kemari!"
Jabir pun segera melaksanakan perintah Rasulullah SAW dan kembali dengan beberapa keranjang kurma.
"Sekarang, panggillah semua orang yang menghutangi ayahmu," perintah Rasulullah SAW kemudian.
Jabir pun melaksanakan perintah Rasulullah SAW. "Sekarang apa yang harus saya lakukan, wahai Rasulullah?" tanya Jabir kemudian.
"Bayarlah hutang-hutang ayahmu dengan kurma-kurma ini," jawab Rasulullah.
Jabir terdiam sejenak. la tampak ragu-ragu.
"Takarlah dan bayarkan kurma-kurma ini untuk menebus hutang ayahmu," kata Rasulullah lagi seolah mengerti isi hati Jabir.
"Ya, baiklah, wahai Rasulullah," sahut Jabir akhirnya.
Jabir memanggil satu per satu para pemberi hutang dan menakar kurma untuk membayarnya. Hatinya berdebar-debar karena takut kurma tidak cukup.
Namun anehnya, hingga hampir selesai melunasi hutang-hutang pada mereka, kurma itu tidak ada habisnya. Bahkan, saat semua orang mendapatkan kurma, kurma-kurma milik Jabir ternyata tidak berkurang sedikit pun.
"Masya Allah, keajaiban ini pasti terjadi karena keberkahan doamu, wahai Rasulullah. Jika tidak, kurma-kurma ini tak akan cukup untuk membayar hutang-hutang ayah," seru Jabir lega.
Sumber: myfitriblog.files.wordpress.com/2014/06/pohonkurmabuahmerah.jpg
Semoga kisah di atas menjadi inspirasi bagi kita semua untuk senantiasa berbakti pada orang tua meski mereka telah tiada.
Sumber:
www.islampos.com/kurma-milik-jabir-tidak-habis-meski-utang-ayahnya-telah-lunas
Sumber: congkop.xyz/wp-content/uploads/2017/11/ilustrasi-_140408142456-353.jpg
10Berita ,Kisah teladan dari para sahabat Rasulullah SAW selayaknya kita ikuti. Salah satunya adalah kisah Jabir bin Abdullah yang berupaya keras membayarkan utang ayahnya yang sudah wafat. Berikut kisahnya, (03/10/19):
Jabir bin Abdullah adalah salah satu dari sahabat Anshar, putra seorang pahlawan yang gugur dalam Perang Uhud, yaitu Abdullah bin 'Amr bin Haram.
Rupanya, ayah Jabir meninggalkan hutang yang cukup banyak. Jabir sangat sedih karena ia tidak memiliki harta untuk membayarnya.
la pun mendatangi Rasulullah SAW untuk meminta pertolongan agar para pemberi hutang membebaskan tanggungan ayahnya. Namun sayang, mereka keberatan jika hutang ayah Jabir dihapuskan.
"Sekarang saya harus bagaimana, wahai Rasulullah? Dengan apa saya membayar hutang-hutang ayah saya?" tanya Jabir sedih.
Sumber: storage.nu.or.id/storage/post/16_9/big/15454563515c1dcadf0e425.jpg
"Engkau punya pohon kurma, bukan?" kata Rasulullah
"Iya, Rasulullah," jawab Jabir.
"Pergilah! Petik dan bawalah kemari!"
Jabir pun segera melaksanakan perintah Rasulullah SAW dan kembali dengan beberapa keranjang kurma.
"Sekarang, panggillah semua orang yang menghutangi ayahmu," perintah Rasulullah SAW kemudian.
Jabir pun melaksanakan perintah Rasulullah SAW. "Sekarang apa yang harus saya lakukan, wahai Rasulullah?" tanya Jabir kemudian.
"Bayarlah hutang-hutang ayahmu dengan kurma-kurma ini," jawab Rasulullah.
Jabir terdiam sejenak. la tampak ragu-ragu.
"Takarlah dan bayarkan kurma-kurma ini untuk menebus hutang ayahmu," kata Rasulullah lagi seolah mengerti isi hati Jabir.
"Ya, baiklah, wahai Rasulullah," sahut Jabir akhirnya.
Jabir memanggil satu per satu para pemberi hutang dan menakar kurma untuk membayarnya. Hatinya berdebar-debar karena takut kurma tidak cukup.
Namun anehnya, hingga hampir selesai melunasi hutang-hutang pada mereka, kurma itu tidak ada habisnya. Bahkan, saat semua orang mendapatkan kurma, kurma-kurma milik Jabir ternyata tidak berkurang sedikit pun.
"Masya Allah, keajaiban ini pasti terjadi karena keberkahan doamu, wahai Rasulullah. Jika tidak, kurma-kurma ini tak akan cukup untuk membayar hutang-hutang ayah," seru Jabir lega.
Sumber: myfitriblog.files.wordpress.com/2014/06/pohonkurmabuahmerah.jpg
Semoga kisah di atas menjadi inspirasi bagi kita semua untuk senantiasa berbakti pada orang tua meski mereka telah tiada.
Sumber:
www.islampos.com/kurma-milik-jabir-tidak-habis-meski-utang-ayahnya-telah-lunas