OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Senin, 30 Desember 2019

Ada Orang Kuat Ingin Cegah Kasus Air Keras Novel

Ada Orang Kuat Ingin Cegah Kasus Air Keras Novel



Ada Orang Kuat Ingin Cegah Kasus Air Keras Novel

Entah siapa yang punya kerja. Tiba-tiba kemarin muncul demo di depan Kejaksaan Agung. Yang berdemo menamakan diri Himpunan Aktivis Milenial (HAM). Sangat mengherakan. Selama ini tak pernah terdengar nama himpunan itu. Mereka menuntut agar kasus dugaan penganiayaan yang dilakukan Novel Baswedan, dibuka kembali.

Dulu, di tahun 2004, Novel menangani kasus pencurian sarang walet ketika dia bertugas sebagai polisi di Bengkulu. Novel dituduh menganiaya para tersangka pencuri. Tapi, Kejaksaan Negeri Bengkulu menututp kasus itu pada 2016.

Luar biasa ini HAM. Beberapa hari saja setelah penangkapan dua polisi aktif tersangka air keras Novel, mendadak muncul aksi demo mereka. Rapi sekali. Lengkap dengan semua aksesori demo. Harus diakui kehebatan para aktivis milenial. Terutama kehebatan para sponsornya.

Demo ini sangat politis. Dengan tujuan agar kasus air keras bisa diganggu.

HAM bisa menunjukkan “aksi cepat tanggap”. Generasi milenial yang patut diapresiasi. Biasanya, para milenial memihak ke KPK. Atau sekalian memihak ke café-café. Lebih banyak main gadget di situ. Tapi, kali ini, kesadaran hukum milenial yang tergabung dalam HAM, sangat tinggi.

Mereka menuntut agar Novel Baswedan ditangkap dan diadili. Kelihatannya, ada segerombolan orang yang tak rela kasus air keras Novel diselesaikan tuntas. Mereka takut kedua tersangka akan menceritakan skandal besar yang mungkin akan menjatuhkan seseorang dengan posisi tinggi.

Tentu HAM bebas melakukan unjuk rasa. Namun, sangat disayangkan kalau mereka tidak paham bahwa negara ini sedang diacak-acak oleh sekelompok orang yang memiliki kekuasaan besar. Gerombolan perusak negara itu berpenampilan cendekia. Tampak seperti orang bijak. Padahal, mereka adalah orang-orang yang bermental koruptif dan berpikiran brutal.

Publik berharap dan yakin Kapolri Idham Aziz tidak akan kendur. Semua yang terkait dengan kasus air keras Novel, perlu diurai sampai tuntas. Termasuk kaitan antara air keras itu dengan kasus korupsi yang sedang ditangani oleh Novel dalam posisinya sebagai penyidik KPK.

Novel sedang memproses 6-7 kasus korupsi waktu disirami air keras, dua setengah tahun lalu. Salah satunya diduga melibatkan seseorang yang sangat kuat di pemerintahan Jokowi. Orang inilah yang dipercaya sedang berusaha mencegah penuntasan kasus air keras.

30 Desember 2019

(By Asyari Usman)
___
*Foto: Sekelompok massa yang mengatas namakan Himpunan Aktivis Milenial (HAM) Indonesia saat mengepung gedung kejaksaan Agung (Kejagung) di Jakarta. (Foto: Edi Junaidi Ds/TIMES Indonesia)

Related Posts:

  • UBN dan KORUPTOR UBN dan KORUPTOR UBN dan KORUPTOR by Widi AstutiSaya masih ingat di tahun 2017 dulu Ustadz Bachtiar Nasir & Ustadz Adnin Arnas dikriminalisasi. Rumah mereka digeledah. Tuduhannya adalah menggelapkan dana ummat se… Read More
  • Mereka memanggilnya UBN Mereka memanggilnya UBN Mereka memanggilnya UBN Saya lihat sebuah tayangan video, saat itu dirinya sedang berbicara di atas mimbar. Dia berkata.."Seandainya, hukum di Indonesia ini tidak berkeadilan, dan hukum tidak … Read More
  • Pemilu dan Penghancuran Peradaban Pemilu dan Penghancuran Peradaban 10Berita - Tidak gampang untuk mengakuinya, namun peradaban Indonesia sedang rusak oleh Pemilu 2019 ini. Bayangkan, di satu sisi terdengar kabar, antara lain dari pimpinan negara ini… Read More
  • Pak Wiranto Apa Tidak Ingin Husnul Khotimah? Pak Wiranto Apa Tidak Ingin Husnul Khotimah? 10Berita, Mumpung dalam suasana bulan Romadhon, pertanyaan ini perlu kita ajukan kepada Menkopolhukam Jenderal TNI (Purn) Wiranto.Dalam Islam seluruh perjalanan hidup ses… Read More
  • Wartawan Senior: Mimpi Buruk Demokrasi? Wartawan Senior: Mimpi Buruk Demokrasi? 10Berita, Pemilu serentak 2019 yang memanggul komplikasi pengadministrasian yang teramat ruwet, boleh disebut sebagai sebuah tindakan nekat nasional. Pencoblosan bersamaan dalam… Read More