OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Jumat, 27 Desember 2019

Misteri Sungai Nil yang Terus Mengalir Selama 30 Juta Tahun, Sumber Air Sungai Kini Terpecahkan!

Misteri Sungai Nil yang Terus Mengalir Selama 30 Juta Tahun, Sumber Air Sungai Kini Terpecahkan!




10Berita - Sungai Nil di Afrika, adalah satu dari dua sungai terpanjang di Bumi.

Sungai Nil mengalir sepanjang 6.650 km atau 4.132 mil dan membelah tak kurang dari sembilan negara yaitu:

Ethiopia, Zaire, Kenya, Uganda, Tanzania, Rwanda, Burundi, Sudan, Sudan Selatan dan tentu saja Mesir.

Karena sungai Nil mempunyai sama artinya dalam sejarah bangsa Mesir (terutama Mesir kuno) maka sungai Nil identik dengan Mesir.

Sungai Nil merupakan salah sungai yang terkenal di dunia, yang letaknya berada di Afrika Utara.


Sungai Nil mempunyai peranan sangat penting dalam peradaban, kehidupan dan sejarah bangsa Mesir sejak ribuan tahun yang lalu.

Salah satu sumbangan dari sungai Nil adalah kemampuannya dalam menghasilkan tanah subur sebagai hasil sedimentasi di sepanjang daerah aliran sungainya.

Tanah yang subur ini memungkinkan penduduk Mesir mengembangkan pertanian dan peradaban sejak ribuan tahun yang lalu.


Sungai Nil (Tribun Kalteng - Tribunnews.com)

Selain pemandangannya yang menakjubkan, penelitian terbaru dari Nature Geoscience mengungkapkan bahwa Sungai Nil telah mengalirkan air, irigasi, dan kehidupan selama 30 juta tahun.

Namun, yang masih menjadi misteri adalah mengapa arah sungai Nil tidak berubah dan letaknya tidak bergeser walaupun sudah puluhan juta tahun?

Dikutip dari Kompas.com, penelitian tersebut berpendapat bahwa ada bagian mantel, bentuknya seperti sabuk yang berputar di bawah Sungai Nil, yang menjaga sungai tetap di tempatnya dan mengalir melalui wilayah yang sama selama puluhan juta tahun.

"Salah satu pertanyaan besar tentang Sungai Nil adalah kapan asalnya dan mengapa ia bertahan begitu lama," ujar ahli geologi Claudio Faccenna dari University of Texas di Austin, seperti dikutip Science Alert, Rabu (13/11/2019) dilansir dari Kompas.com pada (17/11/2019).


Sungai Nil (sejarah lengkap)

Sebenarnya, hipotesis usia terbentuknya Sungai Nil masih diperdebatkan.

Selain 30 juta tahun, terdapat hipotesis yang menjelaskan bahwa Sungai Nil mungkin pertama kali dibentuk hampir 6 juta tahun yang lalu, ketika daerah aliran sungai yang terhubung dengan celah Afrika Timur terbentuk.

Desa kuno di Delta Sungai Nil Nah, penelitian terbaru ini menghadirkan bukti baru seperti pemodelan geologi baru, dan pencocokan batuan vulkanik dari dataran tinggi Ethiopia ke seluruh delta Nil, yang mendukung hipotesis 30 juta tahun.


Selain itu, saat mencapai Mediterania, tanah di Sungai Nil mengalami kemiringan hingga 1,5 kilometer (hampir satu mil) sehingga sungai ini tidak berubah jalur dalam jangka waktu panjang.

Tanpa efek geologis ini, Sungai Nil sudah lama bergeser ke arah barat dan tentu berpengaruh pada sejarah peradaban manusia, khususnya di Afrika Utara dan Timur Tengah.

Sekarang para peneliti ingin menerapkan jenis analisis yang sama untuk sungai-sungai besar lainnya di dunia, termasuk Sungai Yangtze dan Kongo.

Untuk saat ini, kita mungkin telah mengungkapkan misteri di sekitar Sungai Nil.

"Meskipun ada beberapa modifikasi skala kecil yang harus dilakukan drainase Nil selama 30 juta tahun terakhir, sungai itu ada tanpa gangguan, terus-menerus menghubungkan gelombang topografi Ethiopia ke Laut Mediterania," ujar para peneliti dalam makalah mereka yang diterbitkan.


Sungai Nil mengalir dari dua sumber terpisah yaitu Nil Putih dari Afrika khatulistiwa, bersumber dari gunung Kilimanjaro dan Nil Biru dari dataran tinggi Abyssinia.


Sungai Nil (Smile of God is Victory)

Dalam catatan seorang Sejarawan Waterson mengungkapkan bahwa ”Sungai Nil telah memainkan peranan penting dalam penciptaan peradaban Mesir, suatu proses yang dimulai sekitar lima juta tahun yang lalu ketika sungai mulai mengalir ke utara melewati Mesir”.

Selain melewati Mesir, sungai ini juga melewati Uganda, Ethiopia, dan Sudan.

Peradaban manusia semakin meningkat di sepanjang tepian sungai dari abad 6000 Sebelum Masehi.

Hingga menciptakan peradaban sebagai bangsa pertama di dunia yang dapat dikenali.

Karena Sungai Nil dilihat sebagai sumber dari semua kehidupan, banyak mitos yang paling penting dari orang Mesir yang berkaitan dengan Sungai Nil, diantaranya mengenai kisah Dewa Osiris dan Isis.

Lembah sungai Nil memiliki tanah yang sangat subur, dimana setiap tahunya terjadi banjir yang membawa luapan lumpur yang menyebar hingga radius 15 hingga 50 kilometer disekitar aliran sungai.

Sedangkan di sekitar lembah sungai Nil yang subur, terdapat gurun yang luas dan kering diantarnya yaitu gurun Arabia di sebelah timur, Gurun Nubia di Sudan, dan Gurun Libya di Libya. Hal ini yang menyebabkan Sungai Nil  ibarat sebuah berkat yang menciptakan kehidupan.

Dari Mitos masyarakat Mesir zaman dulu menyebutkan bahwa air dari sungai Nil merupakan air mata dari Dewi Isis yang terus menangis yang mencari jenazah anaknya.

Namun dari segi ilmiah, aliran sungai Nil disebabkan oleh geyser yang mencair di Gunung Kilimanjaro.


Sungai Nil (superadventure.co.id)

Lembah subur di Sungai Nil dimanfaatkan untuk pertanian dimana aliran sungai nil dibuat saluran irigasi dan dibuatkan bendungan-bendungan sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan hasil pertanian.

Biasanya di area pertanian sekitar sungai Nil ditanami dengan gandum dan juga Jamawut.

Selain itu, sungai Nil juga dimanfaatkan sebagai sarana transportasi menuju negara-negara tetangga.

Dimana untuk meningkatkan perekonomian masyarakat di sekitar sungai Nil.

Masyarakat Mesir kuno juga menggunakan sungai nil untuk menjalin komunikasi dagang antar negara seperti Mesopotamia, Yunani, dan Funisia.

Sumber: Sriwijaya Post