OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Jumat, 24 Januari 2020

Rocky Gerung 'Bongkar' Cara Jokowi Menjatuhkan Anies Lewat Sandiaga: Permainan Ecek-ecek

Rocky Gerung 'Bongkar' Cara Jokowi Menjatuhkan Anies Lewat Sandiaga: Permainan Ecek-ecek



10Berita - Pengamat Politik Rocky Gerung menduga Jokowi tengah berusaha mengadu domba Anies Baswedan dan Sandiaga Uno.

Hal itu disampaikannya melalui channel YouTube Rocky Gerung Official, Kamis (23/1/2020).

"Atau dalam upaya untuk adu domba segala macam, kan itu kelihatannya begitu," tutupnya.

Menurut Rocky, Jokowi kini tengah berusaha menggagalkan langkah Anies Baswedan menuju Pilpres 2024.

Karena itu lah, Jokowi justru menyebut Sandiaga Uno pantas jadi presiden 2024.

"Jadi Pak Jokowi juga menginginkan Anies enggak jadi presiden," ucap Rocky.

"Karena dia cari siapa yang bisa ditunjukkan. Sandi kemarin dipuji-puji."

Rocky Gerung menyebut pemecatan dirut Garuda hanya pencitraan Erick Thohir (Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha)

Pernyataan Jokowi itu diduga merupakan bentuk usaha menjatuhkan nama Anies Baswedan.

"Tapi itu kan dipuji dalam rangka, disodorkan untuk melemahkan nama Anies kan," bebernya.

"Jadi orang dengan mudah baca bahwa Pak Jokowi ingin melecehkan Anies dengan mengajukan nama Sandi."

Namun, Rocky menilai apa yang dilakukan Jokowi itu tak ada artinya.

Bahkan, Sandiaga Uno disebutnya juga tak bakal peduli dengan ucapan Jokowi itu.

"Dan orang tahu bahwa ya itu permainan ecek-ecek lah," ucap Rocky.

"Dan Sandi mungkin mengabaikan 'Ah itu lelucon aja'."

Rocky pun menyinggung soal nama Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini.

Diketahui, wanita yang kerap disapa Risma itu kabarnya akan maju di Pilkada Jakarta pada 2022 mendatang.

Menurut Rocky, Risma terkesan menirukan cara Jokowi agar bisa memenangkan Pilkada.

"Jadi peralatan yang pernah dipakai Jokowi menghasilkannya jadi presiden," ucap Rocky.

"Sejak jadi presiden, dia (Jokowi) gagal."

PROFIL Tri Rismaharini, Sosok yang Bakal Bertarung di Pilgub DKI Jakarta, Dikenal di Mata Dunia (Tribunnews.com)

Lantas, Rocky mengimbau Risma tak mengikuti cara Jokowi yang kerap blusukan.

Ia menilai, cara yang digunakan Jokowi tak layak digunakan ulang oleg Risma.

"Jadi apakah Risma mau ngikutin track itu? Itu jauh sekali itu peralatan itu untuk dipakai ulang," ujar Rocky.

"Jadi peralatan Jokowi enggak bisa dipakai ulang oleh Risma karena ya enggak ada hasilnya kan," sambungnya.

Terkait Pilpres 2024, Rocky menilai PDI Perjuangan (PDIP) ataupun Jokowi tak memiliki sosok yang pantas diusung.

"Belum ada karena PDI enggak punya, Jokowi juga enggak punya," kata Rocky.

Lebih lanjut, Rocky menyebut Jokwi tak akan lagi dipandang jika Anies Baswedan menjadi presiden 2024.

"Tapi kan Jokowi mungkin berpikir kalau dia enggak jadi presiden." ujarnya.

"Tiba-tiba Anies jadi presiden, posisi dia apa gitu? Bakal di-bully kah?"

Simak video berikut ini menit ke-2.52:


Kode Jokowi untuk Sandiaga Uno

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) secara tersirat menyebut pengusaha yang juga politisi Sandiaga Uno sebagai kandidat presiden pada 2024 mendatang.

Hal ini ia lontarkan dalam sambutannya di acara pelantikan Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPP HIPMI), Rabu (15/1/2020).

Sontak celetukan Jokowi itu membuat para hadirin yang memenuhi Hotel Raffles, Jakarta bertepuk tangan.

Presiden Joko Widodo (kanan) berbincang dengan mantan Ketua Umum HIPMI Sandiaga Uno (kiri) sebelum menghadiri acara pelantikan Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPP HIPMI) periode 2019-2022 di Jakarta, Rabu (15/1/2020). (Kompas.com)

Dalam pembuka pidatonya, Jokowi mengatakan hanya hapal satu nama tokoh HIPMI yaitu Sandiaga Uno.

"Yang saya hormati senior-senior HIPMI, mantan ketua umum yang tidak bisa saya sebut satu-persatu," ujar Jokowi, dilansir dari kanal YouTube Kompas Tv, Rabu (15/1/2020).

"Yang hafal saya hanya satu, Bapak Sandiaga Uno," kata Jokowi diiringi tepuk tangan dari para tamu undangan.

Seusai menyebut nama Sandiaga, Jokowi lalu menyinggung soal Pemilihan Presiden 2024.

Ia menilai, sosok pengganti dirinya untuk memimpin Indonesia ada di ruangan tersebut.

Meski tak secara eksplisit menyebut nama mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu,  ia mewanti-wanti untuk hati-hati di 2024 yang bertepatan dengan ajang pemilihan presiden Indonesia.

"Tadi kan disampaikan oleh Pak Ketua Dewan Pembina bahwa 2024 nanti, kemungkinan yang hadir di sini adalah kandidat yang kemungkinan besar akan menggantikan saya," ungkap Jokowi seperti dikutip dari tayangan Kompas TV, Rabu (15/1/2020).

Jokowi lalu memberikan kode soal siapa yang kira-kira akan menggantikan dirinya menjadi orang nomor satu di Indonesia.

"Tapi saya tidak menyebutkan orangnya siapa," ungkap Jokowi.

"Hanya tadi yang baru saja berdiri tadi, kira-kira," tandasnya.

Sumber: TRIBUNMANADO.CO.ID