OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Rabu, 12 Februari 2020

Belum Ada Kasus Virus Corona di Indonesia, WHO Sebut Bukan Hal Janggal

Belum Ada Kasus Virus Corona di Indonesia, WHO Sebut Bukan Hal Janggal



Evakuasi WNI di Wuhan Terkait Penyebaran Virus Corona.
10Berita – Virus corona sudah menyebar ke 26 negara dengan kasusnya yang menembus angka 1.018 jiwa. Namun, hingga kini Indonesia belum melaporkan satupun kejadiannya sehingga menjadi sorotan banyak pihak.

Jumlahnya yang telah melebihi kasus wabah Saluran Pernapasan Akut Berat (SARS) membuat banyak pihak tak mempercayai bahwa virus corona baru ini belum masuk Indonesia. Meski begitu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merasa hal tersebut bukan sesuatu yang janggal mengingat persiapan di Indonesia sudah mumpuni.

"Indonesia terbukti sudah siap merespons (virus corona) sejak awal. Dan bersyukur sampai sekarang di Indonesia belum ada kasus. Itu artinya kami percaya dan yakin bahwa kapasitas medis di Indonesia siap menangani, dari rumah sakit hingga deteksi virus itu," ujar Perwakilan World Health Organization untuk Indonesia,  Dr. N. Paranietharan, dalam Seminar di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI), di Depok, Selasa 11 Februari 2020.

Ini juga berarti bahwa WHO menepis beberapa anggapan pakar yang mengatakan virus corona sudah seharusnya ada di Indonesia. Seperti beberapa waktu lalu di mana laporan dari media di Australia, Sydney Morning Herald, ramai dibicarakan karena menyebut Indonesia belum memiliki Reagen, yaitu bahan kimia untuk membantu menganalisis dan mengidentifikasi virus asal Wuhan itu.

"Saya percaya dengan kapasitas pemerintah, Kemenkes dan RS di Indonesia," tegasnya lagi.


WHO juga mengaku memiliki perhatian lebih pada kasus virus corona yang angkanya terus bertambah. Ia berharap agar vaksin dan obat anti virusnya bisa segera ditemukan.

"WHO memperhatikan dan konsentrasi pada semua kasus yang terjadi secara global. Ini kesehatan masyarakat dunia, kita juga khawatir. Dan semua negara harus bersiap dan siap merespons, masyarakat juga terus diedukasi," terangnya.

Sumber: VIVA