Ombudsman: Indonesia Negara Berdaulat, Tidak Bisa Didikte China
10Berita - Langkah antisipatif pemerintah terhadap penyebaran virus corona dikritik oleh rezim komunis China. Sebab, Indonesia telah dianggap merugikan diri sendiri karena menerapkan kebijakan rute penerbangan keluar masuk China.
Bukan sekadar penutupan rute penerbangan, Indonesia juga menghentikan sementara impor dari China.
Dubes China Xiao Qian bahkan memberikan warning, bahwa Negara Kepulauan RI akan merevisi nilai industri perdagangan dan pariwisata domestik. Pasalnya, selama 7-8 tahun terakhir, China adalah mitra perdagangan terbesar Indonesia.
Bukan hanya itu, China juga disebut-sebut Xiao Qian sebagai penyumbang investasi terbesar bagi Indonesia. Oleh karenanya, dia memperingatkan agar Indonesia mengurungkan niatnya untuk menyetop impor bahan baku dari China.
Namun perlu diingat, virus corona telah dianggap oleh lembaga kesehatan dunia (WHO) sebagai ancaman global. Sehingga, tidak ada alasan bagi pemerintahan Presiden Joko Widodo untuk menuruti permintaan China.
Hal itulah yang diimbau oleh Anggota Ombudsman Alvin Lie. Sebab dia melihat, masalah virus corona sebagai prioritas yang mesti dilakukan pemerintah yang mandiri.
"Indonesia negara yang berdaulat penuh, tidak bisa didikte oleh negara lain. Dan merupakan prioritas utama bagi pemerintah Indonesia untuk melindungi keselamatan, keamanan dan kesehatan warganya," ucap Alvin kepada Kantor Berita Politik RMOL saat dihubungi, Rabu (5/1).
Alvin Lie pun mengaku tidak habis pikir jika pemerintah tidak menerapkan kebijakan pembatasan akses transportasi China. Karena, dampak ekonomi RI akan lebih besar jika membebaskan arus keluar masuk transportasi China-Indonesia.
"Bayangkan kalau pemerintah tidak melakukan langkah-langkah pengamanan ini, kemudian virus corona mewabah di Indonesia, bukan hanya kerugian ekonomi, wisata kita juga jelas akan ambruk, perdagangan akan terkendala, rakyat kita juga akan menjadi korban," urainya.
Lebih lanjut, mantan Anggota DPR RI ini juga berharap agar pemerintah tetap dan terus melakukan kebijakan preventif yang ketat atas wabah virus corona. Termasuk soal penyetopan impor barang baku dari China.
"Terutama yang terkait dengan produk-produk makanan segar, buah, sayuran, kemudian juga produk-produk lainnya yang dikhawatirkan dapat menjadi media menularkan, atau membawa virus corona ke Indonesia," ucap Alvin Lie.
Bahkan, kata dia, pemerintah juga harus siap menghadapi ancaman China demi melindungi warga negara yang menjadi kewajiban utama.
"Apapun ancaman dari China, kita harus siap menghadapinya," pungkasnya. [rmol]