OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Sabtu, 21 Maret 2020

Berapa Lama Virus Corona Bertahan di Uang dan Sajadah? Ini Kata FK UI

Berapa Lama Virus Corona Bertahan di Uang dan Sajadah? Ini Kata FK UI


Foto: ilustrasi corona

10Berita,Jakarta -Masyarakat mempertanyakan durasi virus Corona dapat bertahan di benda akibat terpercik cairan atau droplet seseorang yang terjangkit COVID-19. Dekan FKUI Prof Dr dr Ari Fahrial Syam menjelaskan tentang durasi virus Corona yang menempel di benda seperti uang dan sajadah.

"Memang penularan Corona ini melalui droplet. Jadi ketika saya bicara seperti ini ada percikan-percikan ini, di situ lah bisa kalau percikan itu mengandung virus, atau ketika batuk atau bersin," kata Ari, di kantornya melalui siaran langsung di akun YouTube Medicine UI, Jumat (20/3/2020).

Ia mencontohkan, misalnya uang tersebut baru saja terkena droplet orang lain yang sedang batuk, kemudian uang tersebut berpindah tangan. Sementara orang kedua langsung mengusapkan tangan ke hidungnya sehingga orang tersebut bisa berpotensi terjangkit Corona.

"Oke lah misalnya terpercik pada uang kita. Nah ini tinggal berapa lama di uang ini? Kalau memang dalam waktu hitungan menit kemudian uang itu dipegang orang lain, kemudian orang itu langsung menggaruk hidungnya ada potensi itu bisa menular. Tapi kalau uang itu sudah lama di dompet, saya rasa kita tidak usah takut," ujar Ari.

"Sekali lagi dalam kondisi seperti ini saya rasa ini era nya e-money (uang digital) gunakan lah uang uang elektronik," imbuhnya.

Sementara itu, banyak pihak yang juga mempertanyakan berapa lama virus Corona menempel pada sajadah. Ari menjelaskan virus Corona dapat bertahan di benda dalam 2-3 hari jika suhu dingin, ia mencontohkan seperti di Italia, negara tersebut bersuhu dingin sehingga penularan bisa saja terjadi.

Sementara jika suhu panas 30 derajat, maka dalam durasi sekitar 1 jam maka virus tersebut diperkirakan tak dapat bertahan lama. Meski begitu, Ari mendukung imbauan agar masyarakat membawa sajadahnya masing-masing saat beribadah di tempat umum untuk mencegah penularan.

"Saya rasa kembali lagi virus ini kan bisa bertahan relatif lebih lama 2-3 hari jika udaranya dingin. Ini tergantung lah posisi sajadahnya itu bagaimana. Kalau memang itu ketika dipakai orang bersin di sajadah tersebut, jadi memang nempel di sajadah tersebut. Oleh karena itu saya dalam tanda petik menyetujui ketika ada aturan kita harus bawa sajadah sendiri," ungkapnya.

"Bisa saja kalau secara panas 30 derajat disebutkan virus tersebut akan mati dalam 1 jam, tapi kalau udaranya dingin itu yang harus diperhitungkan lagi apalagi kalau 0 derajat seperti di Italia sehingga apa virusnya bisa bertahan lama di permukaan-permukaan tersebut. Dia mudah menular, ketika tangannya tersenggol di handle pintu yang sudah ada virusnya bisa saja kondisi tersenggol itu dia bisa menularkan," ungkapnya.