Ini Dia Daftar Penghianat Corona: Dari Penjabat Hingga Masyarakat Biasa!
Sumber : tagar.id
10Berita,Hingga kemarin (22/03) penyebaran virus Corona masih belum bisa dikendalikan di seluruh dunia. Virus yang berasal dari Wuhan China ini, telah menyebar lebih dari 157 negara, dimana sudah terdapat 315.796 kasus positif Corona di seluruh dunia, 13.594 diantaranya telah meninggal dunia, dan 95.892 sudah dinyatakan sembuh, seperti dilansir worldometers.com (22/03/20).
Untuk Indonesia, per hari Minggu (22/03), jumlah kasus positif Corona sudah mencapai 514 orang, 48 orang pasien meninggal dunia dan 29 orang sudah dinyatakan sembuh. Untuk kemarin saja, penambah korban positif Corona di seluruh Indonesia terdapat 64 kasus baru dan 10 orang pasien yang baru meninggal dunia.
Sumber : liputan6.com
Untuk mengurangi penyebaran virus Corona, pemerintah telah melakukan langkah-langkah yang antara lainnya: meminta kepada masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan, melakukan rapid testimoni untuk wilayah prioritas, dan menyiapkan obat-obatan dan APD yang diperlukan, seperti dilansir
Tetapi dibalik usaha-usaha pemerintah di atas untuk mencegah penyebaran virus Corona, ternyata masih ada orang-orang atau sekelompok orang yang telah melakukan sesuatu yang anti pencegahan dan pemberantasan virus Corona di Indonesia. Ini beberapa diantaranya:
1. Penjabat yang Membiarkan Ekspor Masker
Pada bulan Januari hingga Februari disaat virus Corona sudah mulai menyangkiti negara-negara di Asia, para eksportir Indonesia telah mengekspor masker buatan Indonesia ke Singapura, Hongkong dan China. Tidak tanggung-tanggung, disaat Indonesia harus siaga Corona para oknum ini malah mengekspor masker senilai 1,2 triliun rupiah, seperti dilansir detik.com (22/03/29).
Dan hebatnya, para penjabat yang berwenang malah membiarkan para eksportir tersebut, mengekspor sesuatu yang sesungguhnya akan sangat dibutuhkan Indonesia. Setelah Indonesia mengalami kekurangan stok masker dan hand sanitizer di bulan Maret, pihak yang berwenang hanya mampu menangkap penjahat penimbun masker dan hand sanitizer receh-receh yang nilainya kecil.
Sedangkan para eksportir dan penjabat yang membiarkan 1,4 triliun masker dan hand sanitizer kita dikirim ke luar negeri, tetap aman dan nyaman menghitung keuntungan besarnya.
2. Penjabat yang Membiarkan Pekerja Asing Masuk Indonesia
Disaat Indonesia dikuatirkan dengan mulai cepatnya penyebaran virus Corona di Indonesia, kita juga dikejutkan dengan kedatangan pekerjaan asing ke wilayah Indonesia. Dan hebatnya ada oknum penjabat Indonesia yang ngotot membela pekerja asing itu datang ke Indonesia secara legal.
Legal atau tidak legalnya kedatangan pekerjaan asing itu, tentu bukan itu yang paling penting, tetapi yang paling menguatirkan adalah para pekerja asing itu datang dari negara tempat virus Corona itu berasal.
3. Anggota DPRD Menolak Cek Kesehatan
Disaat pencegahan penyebaran virus Corona di Indonesia, ternyata masih ada anggota DPRD yang menolak tes kesehatan setelah mereka melakukan perjalanan dari wilayah lain.
Bahkan anggota DPRD yang terhormat ini, memarah-marahi petugas kesehatan yang mencoba memeriksa kesehatan mereka di pintu masuk. Dengan lantangnya para anggota DPRD ini menyebutkan dirinya mereka yang terhormat, bukan selevel TKI.
4. Masyarakat yang Tidak Perduli dengan Himbauan Pemerintah
Untuk mencegah penyebaran virus Corona, Pemerintah telah menghimbau kepada masyarakat untuk bekerja dan belajar di rumah. Tetapi masih banyak masyarakat Indonesia yang justru memanfaatkan kerja dan belajar di rumah ini, untuk kegiatan jalan-jalan ke Mall dan tempat rekreasi lainnya.
Mereka tidak perduli pada himbauan pemerintah, dan menganggap remeh virus Corona. Himbauan untuk untuk menjaga jarak dan menghindari kerumunan, mereka anggap sesuatu yang berlebih-lebihan.
Empat orang atau kelompok orang di atas, bisa kita masukkan kedalam Daftar Penghianat Corona. Bagaimana tidak, disaat pemerintah dan masyarakat lainnya berusaha keras untuk mencegah penyebaran virus Corona, tetapi para penghianat Corona ini, justru seperti membiarkan virus Corona ini, terus menyebar dan berkembang di negeri tercinta ini.
Sumber:
Sumber : tagar.id
10Berita,Hingga kemarin (22/03) penyebaran virus Corona masih belum bisa dikendalikan di seluruh dunia. Virus yang berasal dari Wuhan China ini, telah menyebar lebih dari 157 negara, dimana sudah terdapat 315.796 kasus positif Corona di seluruh dunia, 13.594 diantaranya telah meninggal dunia, dan 95.892 sudah dinyatakan sembuh, seperti dilansir worldometers.com (22/03/20).
Untuk Indonesia, per hari Minggu (22/03), jumlah kasus positif Corona sudah mencapai 514 orang, 48 orang pasien meninggal dunia dan 29 orang sudah dinyatakan sembuh. Untuk kemarin saja, penambah korban positif Corona di seluruh Indonesia terdapat 64 kasus baru dan 10 orang pasien yang baru meninggal dunia.
Sumber : liputan6.com
Untuk mengurangi penyebaran virus Corona, pemerintah telah melakukan langkah-langkah yang antara lainnya: meminta kepada masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan, melakukan rapid testimoni untuk wilayah prioritas, dan menyiapkan obat-obatan dan APD yang diperlukan, seperti dilansir
Tetapi dibalik usaha-usaha pemerintah di atas untuk mencegah penyebaran virus Corona, ternyata masih ada orang-orang atau sekelompok orang yang telah melakukan sesuatu yang anti pencegahan dan pemberantasan virus Corona di Indonesia. Ini beberapa diantaranya:
1. Penjabat yang Membiarkan Ekspor Masker
Pada bulan Januari hingga Februari disaat virus Corona sudah mulai menyangkiti negara-negara di Asia, para eksportir Indonesia telah mengekspor masker buatan Indonesia ke Singapura, Hongkong dan China. Tidak tanggung-tanggung, disaat Indonesia harus siaga Corona para oknum ini malah mengekspor masker senilai 1,2 triliun rupiah, seperti dilansir detik.com (22/03/29).
Dan hebatnya, para penjabat yang berwenang malah membiarkan para eksportir tersebut, mengekspor sesuatu yang sesungguhnya akan sangat dibutuhkan Indonesia. Setelah Indonesia mengalami kekurangan stok masker dan hand sanitizer di bulan Maret, pihak yang berwenang hanya mampu menangkap penjahat penimbun masker dan hand sanitizer receh-receh yang nilainya kecil.
Sedangkan para eksportir dan penjabat yang membiarkan 1,4 triliun masker dan hand sanitizer kita dikirim ke luar negeri, tetap aman dan nyaman menghitung keuntungan besarnya.
2. Penjabat yang Membiarkan Pekerja Asing Masuk Indonesia
Disaat Indonesia dikuatirkan dengan mulai cepatnya penyebaran virus Corona di Indonesia, kita juga dikejutkan dengan kedatangan pekerjaan asing ke wilayah Indonesia. Dan hebatnya ada oknum penjabat Indonesia yang ngotot membela pekerja asing itu datang ke Indonesia secara legal.
Legal atau tidak legalnya kedatangan pekerjaan asing itu, tentu bukan itu yang paling penting, tetapi yang paling menguatirkan adalah para pekerja asing itu datang dari negara tempat virus Corona itu berasal.
3. Anggota DPRD Menolak Cek Kesehatan
Disaat pencegahan penyebaran virus Corona di Indonesia, ternyata masih ada anggota DPRD yang menolak tes kesehatan setelah mereka melakukan perjalanan dari wilayah lain.
Bahkan anggota DPRD yang terhormat ini, memarah-marahi petugas kesehatan yang mencoba memeriksa kesehatan mereka di pintu masuk. Dengan lantangnya para anggota DPRD ini menyebutkan dirinya mereka yang terhormat, bukan selevel TKI.
4. Masyarakat yang Tidak Perduli dengan Himbauan Pemerintah
Untuk mencegah penyebaran virus Corona, Pemerintah telah menghimbau kepada masyarakat untuk bekerja dan belajar di rumah. Tetapi masih banyak masyarakat Indonesia yang justru memanfaatkan kerja dan belajar di rumah ini, untuk kegiatan jalan-jalan ke Mall dan tempat rekreasi lainnya.
Mereka tidak perduli pada himbauan pemerintah, dan menganggap remeh virus Corona. Himbauan untuk untuk menjaga jarak dan menghindari kerumunan, mereka anggap sesuatu yang berlebih-lebihan.
Empat orang atau kelompok orang di atas, bisa kita masukkan kedalam Daftar Penghianat Corona. Bagaimana tidak, disaat pemerintah dan masyarakat lainnya berusaha keras untuk mencegah penyebaran virus Corona, tetapi para penghianat Corona ini, justru seperti membiarkan virus Corona ini, terus menyebar dan berkembang di negeri tercinta ini.
Sumber: