Pangdam Jaya Pimpin RS Wisma Atlet, Kalau Pasien Corona Membludak 8000 Orang, Siap-Siap Skenario Ini
RS Ddarurat Corona di Wisma Atlet Kemayoran/Rmol
10Berita, JAKARTA – Pangdam Jaya, Mayor Jenderal Eko Margiyono resmi ditunjuk Satgas Covid-19 untuk memimpin Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet Kemayoran dalam menangani pasien pandemik corona.
Pangdam Jaya bertanggung jawab pada operasi harian rumah sakit.
Sejauh ini, RS Wisma Atlet telah menampung lebuh dari 200 pasien. Dua tower disiapkan sebagai lokasi khusus perawatan, yakni tower 6 dan 7.
Satu tower dikhususkan untuk tempat penginapan petugas kesehatan, relawan, dan perawat, sedangkan satu tower lainnya menjadi pusat operasi Satgas.
Mayjen Eko mengatakan, hingga saat ini RS darurat Wisma Atlet terus mengalami peningkatan fasilitas dan sumber daya.
Namun peningkatan akan tetap dibutuhkan guna mengantisipasi jumlah pasien yang bertambah.
“Dari hasil simulasi Forkompida DKI, wilayah Jakarta paling banyak skenario terburuknya, mencapai 6.000-8.000 pasien positif,” jelasnya dalam keterangan tertulis yang diterima redaksi, Jumat (27/3).
Sejauh ini, jelas Eko, sejumlah pihak, baik dari Kemenkes, Kemen PUPR, BUMN, TNI, Polri hingga relawan turut terlibat menyiapkan sarana dan prasarana RS darurat di Wisma Atlet.
Beroperasi sejak 23 Maret, kini Wisma Atlet sudah menampung 208 pasien terpapar virus corona.
Jika jumlah pasien bertambah, pemerintah telah menyiapkan rencana antisipasi dengan menyiagakan dua tower tambahan sebagai ruang perawatan.
“Kalau skenario bertambah buruk, kami bisa gunakan skenario berikutnya, yaitu tower empat dan lima,” tutup jenderal bintang dua ini.
(sta/rmol/pojoksatu)
RS Ddarurat Corona di Wisma Atlet Kemayoran/Rmol
10Berita, JAKARTA – Pangdam Jaya, Mayor Jenderal Eko Margiyono resmi ditunjuk Satgas Covid-19 untuk memimpin Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet Kemayoran dalam menangani pasien pandemik corona.
Pangdam Jaya bertanggung jawab pada operasi harian rumah sakit.
Sejauh ini, RS Wisma Atlet telah menampung lebuh dari 200 pasien. Dua tower disiapkan sebagai lokasi khusus perawatan, yakni tower 6 dan 7.
Satu tower dikhususkan untuk tempat penginapan petugas kesehatan, relawan, dan perawat, sedangkan satu tower lainnya menjadi pusat operasi Satgas.
Mayjen Eko mengatakan, hingga saat ini RS darurat Wisma Atlet terus mengalami peningkatan fasilitas dan sumber daya.
Namun peningkatan akan tetap dibutuhkan guna mengantisipasi jumlah pasien yang bertambah.
“Dari hasil simulasi Forkompida DKI, wilayah Jakarta paling banyak skenario terburuknya, mencapai 6.000-8.000 pasien positif,” jelasnya dalam keterangan tertulis yang diterima redaksi, Jumat (27/3).
Sejauh ini, jelas Eko, sejumlah pihak, baik dari Kemenkes, Kemen PUPR, BUMN, TNI, Polri hingga relawan turut terlibat menyiapkan sarana dan prasarana RS darurat di Wisma Atlet.
Beroperasi sejak 23 Maret, kini Wisma Atlet sudah menampung 208 pasien terpapar virus corona.
Jika jumlah pasien bertambah, pemerintah telah menyiapkan rencana antisipasi dengan menyiagakan dua tower tambahan sebagai ruang perawatan.
“Kalau skenario bertambah buruk, kami bisa gunakan skenario berikutnya, yaitu tower empat dan lima,” tutup jenderal bintang dua ini.
(sta/rmol/pojoksatu)