Polisi Minta Maaf atas Hukuman ke Dr Li Wenliang, Warganet: Sudah Terlambat
Weibo via BBC
Dokter Li Wenliang dari balik ranjang rumah sakit. Dia menjadi pembicaraan sekaligus dianggap pahlawan karena memperingatkan virus corona sebelum menjadi wabah. Namun, unggahannya dianggap meresahkan publik hingga dia ditangkap polisi.
10Berita,BEIJING - Permintaan maaf dilayangkan oleh polisi di Wuhan, China, atas hukuman yang diberikan ke Dr Li Wenliang, sebelum dia meninggal.
Polisi dianggap melakukan tindakan "tidak pantas", dengan menghukum Dr Li yang dituduh menyebarkan kabar burung tentang Covid-19.
Mendiang Dr Li merupakan salah satu dari sekelompok dokter di Wuhan yang mengunggah peringatan di media sosial tentang penyebaran virus corona, Desember lalu.
Dia mengirim pesan di media sosial kepada rekan-rekannya, memperingatkan tentang virus yang misterius.
Dr Li kemudian ditegur polisi dan diharuskan menandatangani persetujuan untuk tidak mengulanginya dan tidak melakukan tindakan lain yang "melanggar hukum".
Kalau melanggar, dia akan dituntut.
Dr Li Wenliang kemudian tertular virus corona saat sedang merawat pasiennya pada awal Februari 2020.
Kematiannya memicu kemarahan nasional atas respons pemerintah, yang dianggap meremehkan potensi penyebaran virus dan sempat mencoba merahasiakannya.
Penyelidikan langsung dilakukan pemerintah setelah menemukan "tindakan kepolisian yang tidak tepat dengan mengeluarkan surat disipliner".
Kantor berita negara CCTV pada Kamis (19/3/2020) juga menyebut "prosedur penegakan hukum tidak tepat".
Dokter Li Wenliang dari balik ranjang rumah sakit. Dia menjadi pembicaraan sekaligus dianggap pahlawan karena memperingatkan virus corona sebelum menjadi wabah. Namun, unggahannya dianggap meresahkan publik hingga dia ditangkap polisi.
Para penyelidik pun menemukan bukti bahwa rekan-rekan Dr Li sempat coba membangunkannya, sebelum sang dokter berusia 34 tahun itu dinyatakan meninggal.
"Selama ada harapan walau hanya sedikit, kami tidak akan menyerah. Tidak ada alasan lain," kata rekan-rekan Dr Li pada CCTV.
Penyelidik dari pemerintah pusat juga "menyarankan" bahwa otoritas Wuhan harus "mengawasi dan memperbaiki" masalah ini.
Polisi turut didesak untuk mencabut pernyataan disiplin yang dikeluarkan untuk Dr Li, demikian perkembangan yang dilansir dari CCTV.
Setelah hasil penyelidikan diterbitkan, polisi mengeluarkan pernyataan yang mengatakan bahwa pernyataan disiplin itu salah, dan mereka telah mencabutnya.
Polisi juga meminta maaf pada keluarga Dr Li. Namun rakyat China menilai sudah terlambat. Mereka menyuarakannya di media sosial Weibo.
Sudah terlambat
Menurut laporan AFP, sangat jarang ditemui otoritas China yang mengakui kesalahannya seperti itu, tetapi tindakan ini pun dianggap para penduduk China sudah telat.
Puluhan ribu orang mengomentari unggahan polisi di Weibo, mengatakan permintaan maaf itu sudah terlambat.
"Pergilah minta maaf di depan kuburan orang itu," kata seorang pengguna, dikutip dari AFP.
Pengguna lainnya menulis, "Permintaan maaf ini sudah terlambat, Wenliang tidak bisa mendengarnya."
Kematian Dr Li awalnya dilaporkan media pemerintah, yang kemudian dihapus dengan cepat.
Rumah Sakit Pusat Wuhan kemudian mengumumkan kematian Dr Li beberapa jam kemudian, setelah mengatakan dia menjalani perawatan darurat.
Sumber: kompas
Weibo via BBC
Dokter Li Wenliang dari balik ranjang rumah sakit. Dia menjadi pembicaraan sekaligus dianggap pahlawan karena memperingatkan virus corona sebelum menjadi wabah. Namun, unggahannya dianggap meresahkan publik hingga dia ditangkap polisi.
10Berita,BEIJING - Permintaan maaf dilayangkan oleh polisi di Wuhan, China, atas hukuman yang diberikan ke Dr Li Wenliang, sebelum dia meninggal.
Polisi dianggap melakukan tindakan "tidak pantas", dengan menghukum Dr Li yang dituduh menyebarkan kabar burung tentang Covid-19.
Mendiang Dr Li merupakan salah satu dari sekelompok dokter di Wuhan yang mengunggah peringatan di media sosial tentang penyebaran virus corona, Desember lalu.
Dia mengirim pesan di media sosial kepada rekan-rekannya, memperingatkan tentang virus yang misterius.
Dr Li kemudian ditegur polisi dan diharuskan menandatangani persetujuan untuk tidak mengulanginya dan tidak melakukan tindakan lain yang "melanggar hukum".
Kalau melanggar, dia akan dituntut.
Dr Li Wenliang kemudian tertular virus corona saat sedang merawat pasiennya pada awal Februari 2020.
Kematiannya memicu kemarahan nasional atas respons pemerintah, yang dianggap meremehkan potensi penyebaran virus dan sempat mencoba merahasiakannya.
Penyelidikan langsung dilakukan pemerintah setelah menemukan "tindakan kepolisian yang tidak tepat dengan mengeluarkan surat disipliner".
Kantor berita negara CCTV pada Kamis (19/3/2020) juga menyebut "prosedur penegakan hukum tidak tepat".
Dokter Li Wenliang dari balik ranjang rumah sakit. Dia menjadi pembicaraan sekaligus dianggap pahlawan karena memperingatkan virus corona sebelum menjadi wabah. Namun, unggahannya dianggap meresahkan publik hingga dia ditangkap polisi.
Para penyelidik pun menemukan bukti bahwa rekan-rekan Dr Li sempat coba membangunkannya, sebelum sang dokter berusia 34 tahun itu dinyatakan meninggal.
"Selama ada harapan walau hanya sedikit, kami tidak akan menyerah. Tidak ada alasan lain," kata rekan-rekan Dr Li pada CCTV.
Penyelidik dari pemerintah pusat juga "menyarankan" bahwa otoritas Wuhan harus "mengawasi dan memperbaiki" masalah ini.
Polisi turut didesak untuk mencabut pernyataan disiplin yang dikeluarkan untuk Dr Li, demikian perkembangan yang dilansir dari CCTV.
Setelah hasil penyelidikan diterbitkan, polisi mengeluarkan pernyataan yang mengatakan bahwa pernyataan disiplin itu salah, dan mereka telah mencabutnya.
Polisi juga meminta maaf pada keluarga Dr Li. Namun rakyat China menilai sudah terlambat. Mereka menyuarakannya di media sosial Weibo.
Sudah terlambat
Menurut laporan AFP, sangat jarang ditemui otoritas China yang mengakui kesalahannya seperti itu, tetapi tindakan ini pun dianggap para penduduk China sudah telat.
Puluhan ribu orang mengomentari unggahan polisi di Weibo, mengatakan permintaan maaf itu sudah terlambat.
"Pergilah minta maaf di depan kuburan orang itu," kata seorang pengguna, dikutip dari AFP.
Pengguna lainnya menulis, "Permintaan maaf ini sudah terlambat, Wenliang tidak bisa mendengarnya."
Kematian Dr Li awalnya dilaporkan media pemerintah, yang kemudian dihapus dengan cepat.
Rumah Sakit Pusat Wuhan kemudian mengumumkan kematian Dr Li beberapa jam kemudian, setelah mengatakan dia menjalani perawatan darurat.
Sumber: kompas