Rupiah Anjlok Karena Dunia Sudah Tak Percaya Pemerintah Indonesia
Begitu pandangan peneliti Indef Center Makro dan Finance Abdul Manap Pulungan saat dihubungi, Kamis (19/3).
“Jadi sebetulnya rupiah itu hanya mencerminkan bagaimana respons pasar terhadap kondisi yang terjadi di Indonesia, bukan gara-gara faktor fundamental,” kata dia.
Mengapa demikian, Ucok sapaan akrabnya menjelaskan, di saat negara-negara di dunia telah melakukan langkah-langkah antisipatif sejak mewabahnya Covid-19 dinegara mereka, justru Indonesia dengan bangganya mengatakan terbebas dari virus yang hingga saat ini belum ditemukan vaksinya itu.
“Kalau negara lain kan udah lockdown segala macam, minimal di daerah-daerah tertentu yang dikategorikan parah. Itu lah yang menyebabkan kepercayaan asing terhadap ekonomi Indonesia turun signifikan, biasanya memang akan terlihat dari depresiasi rupiah,” urai Ucok.
Disisi lain, Ucok berpendapat, jika sampai saat ini Pemerintah menyatakan belum saatnya memberlakukan lockdown dinilai kurang tepat. Kecuali, sambung dia, Indonesia seperti negara-negara yang memiliki ketahanan dan kemandirian yang kuat seperti Korea Selatan yang belum sama sekali menyatakan lockdown.
“Korea kan sistem kesehatannya bagus, jauh dengan kita. Teknologinya juga bagus, jauh dibanding kita untuk teknologi kesehatan dan informasinya. Memang saya pikir yang paling logis lebih kepada lockdown untuk daerah-daerah yang sudah sangat parah,” pungkasnya. (rm)