OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Senin, 27 April 2020

Kala Cucu Nabi Muhammad Mengingatkan Orang Tua yang Salah

Kala Cucu Nabi Muhammad Mengingatkan Orang Tua yang Salah


Ilustrasi berdoa di dalam Masjid. Foto: REUTERS/Jorge Silva

10Berita,Berbakti kepada orang tua bukanlah persoalan yang mudah. Ada-ada saja yang menjadi kendala, mulai dari beda komunikasi hingga prinsip. Meski begitu, berbakti kepada orang tua tetaplah tugas dari seorang anak.

Lalu bagaimana berkomunikasi dengan orang tua ketika mereka melakukan kesalahan? Kamu bisa mencontoh cucu Nabi Muhammad, Hasan dan Husein.

Diceritakan, suatu hari mereka melihat orang tua salah dalam melakukan wudhu. Mereka berniat untuk membetulkan tata cara wudhu orang tersebut.

Salah satu mereka kemudian mendekati orang tua tersebut. Lalu ia meminta orang tersebut untuk menilai gerakan wudhu yang paling bagus.

Orang tersebut setuju untuk menjadi juri ‘lomba’ wudhu antara Hasan dan Husein. Orang tersebut kagum dengan gerakan wudhu keduanya. Hingga kemudian sadar bahwa ia telah melakukan kesalahan.

Setelah selesai, Hasan dan Husein meminta orang tersebut untuk menentukan pemenangnya. Akan tetapi, orang tersebut tak memilih satu dari keduanya.

Orang tua itu menilai gerakan wudhu Hasan dan Husein sangat istimewa. Hingga membuat orang tersebut tersenyum.

Dari cerita tersebut, Mustasyar PCINU Suriah, Amiruddin Thamrin mengatakan, memberikan nasihat dibutuhkan kiat yang tepat. Jangan sampai, ada yang merasa ‘berat’ dalam menerima nasihat.


“Tak perlu harus diungkapkan secara tersurat, seperti Hasan dan Husein formatnya barangkali tak menasihati walaupun secara tersirat kandungannya adalah nasihat,” tulis Thamrin di NU Online (9/4/2013).

Sumber: kumparan.com