OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Rabu, 15 April 2020

Periksa Kaki Anda! Ada Memar seperti Cacar, Bisa Jadi Tanda Corona

Periksa Kaki Anda! Ada Memar seperti Cacar, Bisa Jadi Tanda Corona


10Berita, MADRID—Hati-hati bagi Anda yang mendadak mengalami lesi atau memar berwarna keunguan yang tampak seperti cacar air, campak, atau chilblains pada jari kaki. Dokter di Spanyol dan Italia menyebut itu mungkin bisa menjadi tanda virus corona.

Lesi adalah area jaringan yang telah rusak karena cedera atau sakit. Sementara chilblains terjadi ketika ada peradangan di pembuluh darah kecil yang berada di sekitar jempol kaki.

Pasien dengan luka memar hitam seperti itu, terutama anak-anak dan remaja, telah diuji positif untuk Covid-19 di Spanyol, Italia dan Prancis. Di antara kasus-kasus awal yang dilaporkan adalah seorang bocah lelaki berusia 13 tahun di Italia, yang sebelumnya dianggap gigitan laba-laba.

Dia kemudian pergi ke rumah sakit pada 8 Maret untuk memeriksakannya. Dua hari kemudian ia mengalami fenomena, demam, nyeri otot, sakit kepala dan gatal-gatal hebat serta rasa terbakar pada kaki.
Karena wabah COVID-19 tengah menyelimuti Italia, ia tidak dites virus itu. Tetapi pada 29 Maret, lima minggu setelah kasus Italia pertama Covid-19, laporan resmi pertama terkait lesi pada anak-anak dengan gejala Covid-19 muncul.

Dan sekarang, satu dari lima pasien di rumah sakit Italia menunjukkan kondisi dermatologis yang aneh. Seorang ahli dermatologi anak di Bari, Mazzotta Troccoli, mengatakan itu sudah menjadi hal yang umum di seluruh Italia.

“Jika pengamatan lebih lanjut dan data laboratorium akan mengkonfirmasi bahwa kita menghadapi tanda klinis COVID-19, tanda dermatologis ini dapat berguna untuk mengidentifikasi anak-anak dan remaja dengan bentuk infeksi minimal, tetapi sumber potensial infeksi lebih lanjut,” jelas Troccoli dikutip dari Metro.


Biasanya Covid-19 memengaruhi paru-paru, menyebabkan batuk terus-menerus, masalah pernapasan, dan demam tinggi. Namun, ada juga laporan peningkatan diare, nyeri testis dan hilangnya rasa dan bau sebagai tanda ‘atipikal’. Dan sekarang, lesi di kaki ini menjadi temuan terbaru.
Dewan Umum Resmi Sekolah Tinggi Podiatris Spanyol (The Spanish General Council of Official Podiatrist Colleges) juga telah meningkatkan kekhawatiran tentang kemungkinan gejala baru dari lesi kaki. Dewan, yang memiliki 7.500 anggota profesional, telah membuka database kemungkinan kasus Covid-19 dan mereka yang mengalami luka dan memar pada kaki mereka.

“Banyak kasus sedang diamati di berbagai negara: Italia, Prancis, Spanyol. Ini adalah temuan yang aneh yang mulai menyebar kemarin di bidang perawatan kesehatan, di kalangan dokter kulit dan ahli penyakit kaki, secara mendasar: gejala yang sama semakin terdeteksi pada pasien dengan Covid-19, terutama anak-anak dan remaja, meskipun beberapa kasus juga telah terdeteksi di orang dewasa,” jelas Dewan Podiatris.

“Ini adalah lesi berwarna ungu (sangat mirip dengan cacar air, campak atau chilblains) yang biasanya muncul di sekitar jari kaki dan yang biasanya sembuh tanpa meninggalkan bekas pada kulit,” lanjut pernyataan itu.
Dewan Podiatris pun mendesak perguruan tinggi dan anggotanya untuk sangat waspada karena ini mungkin merupakan tanda deteksi COVID-19 yang dapat membantu menghindari penularan.

“Dewan ingin menyampaikan pesan kepada orang tua dan kemungkinan korban, mengingat sifat lesi yang jinak, dan untuk mengingat bahwa mereka harus memantau penampilan gejala klinis lainnya seperti batuk, demam, kesulitan pernapasan,” ujar Dewan Podiatris

Mereka memperingatkan bahwa siapa pun yang luka pada kakinya harus mengasingkan diri seperti yang mereka lakukan jika mereka mengalami gejala yang lebih khas dari penyakit baru ini. “Ketika kasus-kasus ini terdeteksi oleh orang tua atau kerabat, anak harus dikarantina, diisolasi, kontrol suhu dapat dilakukan,” tegasnya.

Untuk menghindari penularan pada mereka yang terkena dampak dan keluarga mereka, tidak dianjurkan untuk pergi ke pusat perawatan primer dan rumah sakit hanya karena penampakan lesi dermatologis ini.

Dr Randy Jacobs, asisten profesor klinis dermatologi di University of California, mengatakan COVID-19 dapat menampilkan tanda-tanda penyumbatan pembuluh darah kecil atau pembekuan darah. “Banyak yang bertanya-tanya apakah COVID-19 hadir dengan perubahan kulit tertentu. Jawabannya iya,” katanya di The Hospitalist. (amr)

Sumber: FAJAR.CO.ID