Tak Perlu Panic Buying, Cukup 3 Jenis Makanan Ini yang Harus Ada di Rumah Selama Social Distancing
Ilustrasi bahan makanan yang harus dibeli(iStockphoto)
10Berita - Sejak pemerintah mengimbau masyarakat melakukan pembatasan sosial atau social distancing dengan berada di rumah saja, banyak orang yang khawatir dan membeli bahan makanan berlebihan.
Padahal, sebetulnya masyarakat bisa memilah bahan-bahan makanan mana saja yang diperlukan untuk disimpan sebagai stok di rumah.
"Orang kan banyak yang kepikiran makannya saja, tapi kan kualitasnya harus bagus juga," demikian diungkapkan Chef Yuda Bustara ketika dihubungi, Kamis (19/03/20).
Untuk mempermudah memilih bahan makanan yang diperlukan dan tidak melakukan panic buying, chef Yuda menyarankan kita mempersiapkan tiga jenis makanan berikut:
1. Karbohidrat
Karbohidrat menjadi satu dari tiga komponen paling penting yang harus ada dalam setiap menu makanan kita.
Ingatlah bahwa karbohidrat tak hanya nasi putih, sehingga kamu tidak perlu memborong banyak beras untuk disimpan di rumah.
"Kita punya banyak opsi jadi enggak perlu panic buying. Beras juga bisa diganti kentang, pasta, singkong, mie, dan lainnya," kata dia.
2. Protein
Telur merupakan sumber protein yang paling mudah didapatkan dan juga murah.
Kamu juga bisa membeli beberapa opsi daging kalengan, misalnya tuna atau kornet agar bisa disimpan lebih lama.
Namun, jangan ragu jika ingin membeli daging segar, misalnya daging sapi atau ayam, karena kamu tetap bisa menyimpannya dengan cara dibekukan.
Agar tetap segar saat kembali dihangatkan, kamu bisa memasak daging-dagingan tersebut hingga setengah matang sebelum dibekukan.
Teknik ini juga dibagikan Yuda lewat akun YouTube-nya, Yuda Bustara, dalam video berjudul "Resep Hainan Chicken Meal Prep".
"Daripada panic buying mending meal prep. Jadi beli sebutuhnya misalnya untuk seminggu, masak untuk seminggu lalu kita bekukan," kata Yuda.
Jika tidak memiliki microwave, kamu bisa menghangatkan makanan itu dengan cara lain seperti dikukus, direbus, atau menggunakan rice cooker dan penanak nasi.
3. Sayur tinggi serat
Serat juga bisa didapatkan dari beberapa bahan makanan pokok, seperti oat atau beras merah.
Namun, kamu juga bisa menyediakannya dalam bentuk sayuran yang dapat menjadi pelengkap menu makanan.
Menurut Yuda, sayuran berbatang seperti brokoli atau wortel cenderung lebih awet untuk disimpan ketimbang sayuran berdaun.
"Sayur berdaun paling bisa disimpan sampai tiga hari. Sayur bisa dimasak dulu lalu dibekukan, bisa disimpan lama," ungkapnya.
Sayur beku yang ada di supermarket juga bisa menjadi opsi.
"Banyak orang menganggap yang beku tidak bagus. Sebenarnya di pabriknya itu langsung dimasukin ke blast chiller, jadi nutrisinya tidak hilang saat dilelehkan lagi," ujar Yuda. (*)
Sumber: nova
Ilustrasi bahan makanan yang harus dibeli(iStockphoto)
10Berita - Sejak pemerintah mengimbau masyarakat melakukan pembatasan sosial atau social distancing dengan berada di rumah saja, banyak orang yang khawatir dan membeli bahan makanan berlebihan.
Padahal, sebetulnya masyarakat bisa memilah bahan-bahan makanan mana saja yang diperlukan untuk disimpan sebagai stok di rumah.
"Orang kan banyak yang kepikiran makannya saja, tapi kan kualitasnya harus bagus juga," demikian diungkapkan Chef Yuda Bustara ketika dihubungi, Kamis (19/03/20).
Untuk mempermudah memilih bahan makanan yang diperlukan dan tidak melakukan panic buying, chef Yuda menyarankan kita mempersiapkan tiga jenis makanan berikut:
1. Karbohidrat
Karbohidrat menjadi satu dari tiga komponen paling penting yang harus ada dalam setiap menu makanan kita.
Ingatlah bahwa karbohidrat tak hanya nasi putih, sehingga kamu tidak perlu memborong banyak beras untuk disimpan di rumah.
"Kita punya banyak opsi jadi enggak perlu panic buying. Beras juga bisa diganti kentang, pasta, singkong, mie, dan lainnya," kata dia.
2. Protein
Telur merupakan sumber protein yang paling mudah didapatkan dan juga murah.
Kamu juga bisa membeli beberapa opsi daging kalengan, misalnya tuna atau kornet agar bisa disimpan lebih lama.
Namun, jangan ragu jika ingin membeli daging segar, misalnya daging sapi atau ayam, karena kamu tetap bisa menyimpannya dengan cara dibekukan.
Agar tetap segar saat kembali dihangatkan, kamu bisa memasak daging-dagingan tersebut hingga setengah matang sebelum dibekukan.
Teknik ini juga dibagikan Yuda lewat akun YouTube-nya, Yuda Bustara, dalam video berjudul "Resep Hainan Chicken Meal Prep".
"Daripada panic buying mending meal prep. Jadi beli sebutuhnya misalnya untuk seminggu, masak untuk seminggu lalu kita bekukan," kata Yuda.
Jika tidak memiliki microwave, kamu bisa menghangatkan makanan itu dengan cara lain seperti dikukus, direbus, atau menggunakan rice cooker dan penanak nasi.
3. Sayur tinggi serat
Serat juga bisa didapatkan dari beberapa bahan makanan pokok, seperti oat atau beras merah.
Namun, kamu juga bisa menyediakannya dalam bentuk sayuran yang dapat menjadi pelengkap menu makanan.
Menurut Yuda, sayuran berbatang seperti brokoli atau wortel cenderung lebih awet untuk disimpan ketimbang sayuran berdaun.
"Sayur berdaun paling bisa disimpan sampai tiga hari. Sayur bisa dimasak dulu lalu dibekukan, bisa disimpan lama," ungkapnya.
Sayur beku yang ada di supermarket juga bisa menjadi opsi.
"Banyak orang menganggap yang beku tidak bagus. Sebenarnya di pabriknya itu langsung dimasukin ke blast chiller, jadi nutrisinya tidak hilang saat dilelehkan lagi," ujar Yuda. (*)
Sumber: nova