OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Kamis, 21 Mei 2020

Cerita Astronaut Muslim Yang Berpuasa di Luar Angkasa, Khatamkan Al-quran Selama 6 Hari 1

Cerita Astronaut Muslim Yang Berpuasa di Luar Angkasa, Khatamkan Al-quran Selama 6 Hari




Pangeran Sultan ibn Salman (kiri). - (thenational.ae)

10Berita - Di bulan ramadan umat islam melaksanakan ibadah puasa. Ada waktunya sahur dan berbuka puasa. 

Namun bagaimana jika berpuasa saat berada di luar angkasa?

Sudah ada yang mengalaminya. Tentu berbeda dengan saat berpuasa di Bumi. 

Cerita pengalaman berpuasa di luar angkasa disampaikan oleh seorang astronaut. 

Astronaut yang sedang bertugas di ruang angkasa tetap harus berpuasa.

Hal ini pernah dialami oleh Pangeran Sultan ibn Salman, astronaut Muslim pertama berkebangsaan Arab Saudi.

Pada 1984, Pangeran Sultan bergabung dengan Space Shuttle Discovery, program pesawat ulang-alik Badan Penerbangan dan Antariksa AS (NASA).Kebetulan, program ini dilakukan saat Ramadan, tepatnya pada 30 Agustus hingga 5 September.

Sebelum diberangkatkan ke ruang angkasa, Pangeran Sultan diwajibkan mengikuti pelatihan di Space Center Houston, Florida, Amerika Serikat (AS).

"Selama bulan suci Ramadan yang jatuh di musim panas tahun itu, saya menjalani pelatihan khusus di Space Center di Houston," kata Pangeran Sultan, dikutip dari Arab News.

"Saya mengalami panas dan haus hebat selama hari-hari pelatihan di sana ketika malam tidak melebihi enam jam," lanjutnya.

Pangeran Sultan melanjutkan, para dokter di NASA mengamati efek puasa pada kesehatannya.

Para dokter menegaskan, kesehatan fisiknya selama hari-hari puasa sangat baik dan ia layak untuk dikirim ke Kennedy Space Center untuk karantina medis selama tujuh hari sebelum perjalanan ruang angkasa.

Perjalanan ruang angkasa dimulai

Pangeran Sultan akhirnya meninggalkan Bumi pada 29 Ramadan, di mana awalnya dijadwalkan pada 24 Ramadan.

Pangeran Sultan saat itu tetap berpuasa setelah sahur dan salat subuh.

Lalu kapan Pangeran Sultan berbuka puasa, sementara waktu di luar angkasa berbeda dengan Bumi?

Sebelum berangkat, Pangeran Sultan telah meminta saran pada seorang ahli bernama Sheikh Abdul Aziz Bin Baz.

"Ia mengatakan kepada saya bahwa saya bisa berbuka puasa berdasarkan waktu tempat di Bumi dari tempat saya memulai puasa," katanya.

"Kami berangkat dari Florida," tambahnya.

Itu artinya, Pangeran Sultan bisa mengikuti waktu Florida untuk ibadah salat, berbuka, dan sahur.

Kepada Arab News, Pangeran Sultan mengaku telah mengkhatamkan bacaan Al-quran selama enam hari perjalanannya di luar angkasa.

Saat itu, Pangeran Sultan banyak memanfaatkan waktu tidurnya untuk membaca Al-quran.

Untuk berwudhu, Pangeran Sultan menggunakan serbet yang dibasahi karena kurangnya gravitasi di ruang angkasa.

(TribunTravel.com/Sinta Agustina)



Artikel ini telah tayang di Tribuntravel.com dengan judul Astronaut Asal Arab Saudi Ini Ceritakan Pengalamannya Puasa Ramadan di Ruang Angkasa,

https://travel.tribunnews.com/2020/05/21/astronaut-asal-arab-saudi-ini-ceritakan-pengalamannya-puasa-ramadan-di-ruang-angkasa?

Sumber: TribunTravel.com 2