Kabar Baik Corona: Nol Angka Kematian di DKI hingga Tak Ada Kasus Baru di DIY
Ilustras kota Jakarta. Foto: Nugroho Sejati/kumparan
10Berita, Virus corona memang masih belum bisa diatasi di Indonesia, bahkan di seluruh dunia. Setiap harinya, masih ada ratusan masyarakat Indonesia yang baru tertular virus ini.
Hingga Selasa (26/5), tecatat sudah ada 23.165 kasus positif virus corona di Indonesia. Dari jumlah itu, 1.418 pasien meninggal dunia dan 5.877 pasien lainnya berhasil sembuh.
Meski demikian, kabar soal corona tak melulu hanya berupa kabar buruk saja. Banyak kabar baik seputar corona yang terjadi selama Selasa (26/5) kemarin.
Berikut kami rangkum beberapa kabar baik virus corona yang terjadi kemarin.
3 Hari Tak Ada yang Meninggal di DKI
Selama tiga hari berturut-turut, DKI Jakarta mencatat, tidak ada kasus kematian akibat virus corona di wilayahnya. Berdasarkan data yang dihimpun dari Gugus Tugas COVID-19, tren tersebut terlihat sejak 23 hingga 25 Mei 2020.
Itu pun, pada satu hari sebelumnya, jumlah korban meninggal yang tercatat hanya satu orang saja. Hingga saat ini, total jumlah korban meninggal dunia akibat virus corona di DKI Jakarta mencapai 501 orang.
2 Hari Tak Ada Kasus Baru di DIY
Pemerintah Daerah (Pemda) DIY mengumumkan bahwa tidak ada penambahan pasien positif corona di DIY hari ini, Selasa (26/5). Kabar serupa juga terjadi pada sehari sebelumnya.
Sehingga secara kumulatif jumlah pasien positif corona di DIY berjumlah 226 orang. Dari jumlah tersebut 132 orang di antaranya sembuh dan 8 lainnya meninggal dunia.
Indeks Penularan Corona
Video conference Menko Polhukam Mahfud MD
Video conference Menko Polhukam Mahfud MD dengan awak media. Foto: Dok. Humas Kemenko Polhukam
Menkopolhukam Mahfud MD menyebut ada sembilan provinsi di Indonesia yang indeks penularan virus coronanya sudah berada di bawah satu, termasuk di DKI Jakarta dan Bekasi. Menurut Mahfud, berkat pemberlakukan PSBB, indeks di Jakarta sudah mencapai angka 0,9 saat ini.
Berdasarkan data tersebut, pemerintah saat ini perlahan akan memulai kembali sejumlah aktivitas dalam kondisi new normal. Alasan ekonomi menjadi latar belakang utama pemerintah memberlakukan new normal.
TNI-Polri Dikerahkan
Kedisiplinan masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan menjadi faktor kunci turunnya indeks penularan corona. Untuk mencapai indeks penularan di bawah angka 1, TNI dan Polri pun dikerahkan.
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto menyebut, pihaknya dan Polri akan melakukan pendisiplinan protokol kesehatan di 1.800 objek di 4 provinsi dan 25 kabupaten/kota. Objek tersbeut meliputi sektor pariwisata hingga pasar rakyat.
Dengan hal itu, diharapkan indeks penularan COVID-19 bisa mencapai angka 0,75. Sehingga, prosedur hidup new normal bisa segera diterapkan.
Sumber: kumparan