10Berita – Wilayah ibukota, DKI Jakarta belum siap untuk menerapkan fase new normal. Ini lantaran Jakarta belum melakukan tes Covid-19 secara massal, sehingga data yang ada saat ini tidak mencerminkan keadaan yang sebenarnya. Begitu tegas anggota DPRD DKI Jakarta Achmad Yani kepada wartawan, Kamis (28/5).
“Jangan buru-buru, DKI belum lakukan tes Covid-19 secara masal dalam dua minggu terakhir. Ini bahaya, bisa jadi bom waktu,” ungkapnya melalui keterangan tertulis, Kamis (28/5).
Sekretaris Fraksi PKS itu juga mengungkapkan, masyarakat khususnya warga DKI Jakarta belum memiliki kesadaran yang cukup untuk mematuhi aturan PSBB walaupun telah dilakukan sosialisasi secara masif. Sedangkan sosialisasi terkait new normal masih sangat minim.
“Masyarakat belum disiplin dalam mematuhi aturan PSBB padahal sosialisasinya sudah sangat masif, apalagi ini (new normal) yang masih belum jelas. Pemerintah harus hati-hati dalam membuat kebijakan,” tegas Yani.
Dirinya menyampaikan DPRD DKI bisa memahami kesulitan yang dihadapi Pemprov DKI saat ini. Salah satunya permasalahan ekonomi. Kendati demikian, keselamatan jiwa masyarakat DKI Jakarta jauh lebih penting.
Kalau masyarakat ditanya, jawabannya pasti mau kerja lagi, cari nafkah lagi buat keluarga. Tapi pemerintah DKI punya hitung-hitungan resikonya. Saya hanya mengingatkan, dampaknya akan luar biasa jika wabah di DKI jadi tidak terkendali,” pungkasnya. (Rmol)