OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Selasa, 09 Juni 2020

Cara 'Topcer' Maroko Kalahkan Corona, Tingkat Sembuhnya Nyaris 100 Persen, Indonesia Sudah Terapkan?

Cara 'Topcer' Maroko Kalahkan Corona, Tingkat Sembuhnya Nyaris 100 Persen, Indonesia Sudah Terapkan?


ILUSTRASI Virus Corona - Apa rahasia Maroko kalahkan Covid-19? - Freepik

10Berita - Maroko memiliki empat rahasia dalam menangani virus Corona atau Covid-19.

Tingkat kesembuhan pasien virus Corona  atau Covid-19 hampir menyentuh angka 90 persen.

Simak ulasannya.

Diketahui, Maroko menjadi salah satu negara yang disebut berhasil dalam menangani pandemi virus Corona atau Covid-19.

Dalam 24 jam terakhir, negara yang berada di Afrika Utara ini hanya melaporkan 61 kasus baru, nol kasus kematian, dan 10 pasien sembuh.

Dengan tambahan itu, maka Maroko total mencatat 8.132 kasus infeksi dengan 208 kematian dan 7.278 pasien dinyatakan sembuh.

Melansir dari Kompas.com ( grup TribunJatim.com ), tingkat kesembuhan pasien virus Corona di negara itu hampir mencapai 90 persen, termasuk di antara yang tertinggi di dunia.

Diberitakan Sky News Arabia pada Minggu (7/6/2020), Koordinator Pusat Nasional untuk Darurat Kesehatan Masyarakat Muadz Mrabet  mengatakan, tingkat kematian di Maroko  stabil pada 2,6 persen, lebih rendah dari rata-rata global yang mencapai 5,9 persen.

Sementara tingkat kesembuhan di Maroko  jauh di atas rata-rata global pada 48,3 persen dan Afrika yang mencapai 43,9 persen.

Negara itu secara perlahan memulai kembali aktivitasnya setelah Idul Fitri dengan mengizinkan kafe dan restoran beroperasi kembali, meski secara terbatas.

Warga Maroko kini tengah menunggu keputusan pemerintah soal kelanjutan karantina negara pada 10 Juni mendatang.

Penguncian Sejak 20 Maret

Otoritas Maroko telah menerapkan penguncian sejak 20 Maret dengan menutup seluruh perbatasan, sekolah, masjid, dan pelayanan umumnya.

Selain itu, pemerintah juga menggunakan klorokuin untuk menyembuhkan pasien sejak kasus infeksi awal.

Meski penggunaan klorokuin kini tengah menjadi perdebatan dunia dan membuat WHO menghentikan uji klinisnya, Maroko  memutuskan untuk tetap menggunakan obat itu dalam penyembuhan pasien. 

Dokter spesialis pernapasan Fatimah az-Zahra mengatakan, meningkatnya angka kesembuhan di negaranya sudah dipresiksi sebelumnya.

Hal itu disebabkan oleh bertambahnya jumlah tes secara signifikan setelah mendapatkan alat deteksi dalam jumlah banyak dan mengedarkannya ke sejumlah laboratorium.

Terkait efektifitas penggunaan klorokuin, ia pun mengaku kesulitan untuk menjelaskannya, di tengah bayang-bayang hasil penelitian yang justru bertentangan.

Menurutnya, kasus infeksi di Maroko saat ini tidak begitu mengkhawatirkan karena banyak didominasi oleh pasien tanpa gejala.

Namun, semua pihak untuk terus waspada dan mengantisipasi adanya gelombang kedua.

4 Rahasia Sukses Maroko

Seorang dokter yang telah menghabiskan 15 tahun dalam menekuni bidang epidemiologi, Said Muzakki menyebut empat hal yang membuat Maroko sukses mengendalikan virus Corona.

Empat hal itu adalah respon cepat pemerintah dalam mencegah penyebaran, keterlibatan aktif warga Maroko, peran penting staf medis, dan mengikuti protokol kesehatan Profesor Didier Raoulette.

Didier Raoulette merupakan seorang ilmuwan Perancis yang karyanya berada dalam garis depan dalam mempromosikan klorokuin untuk pasien virus Corona.

"Saya percaya bahwa semua faktor itu memainkan peran penting dan berkontribusi dalam apa yang telah kita capai hari ini," kata Said.

Jika melihat kasus di Maroko berdasarkan indikator epidemiologi, ia memastikan bahwa negara itu telah mampu mengendalikan virus Corona.

ILUSTRASI Virus Corona menyebar di seluruh dunia. (Freepik)

UPDATE Virus Corona

Jumlah infeksi kasus virus Corona di dunia hingga Senin (8/6/2020) pagi telah mencapai lebih dari 7 juta kasus.

Melansir data dari laman Worldometers, Senin (8/6/2020), ada 7.080.534 kasus virus Corona  yang telah dikonfirmasi di dunia.

Dari jumlah tersebut, terjadi 405.048 kematian dan 3.453.492 (3,4 juta) pasien telah dinyatakan sembuh.

Hingga kini, tercatat 3.221.994 (3,2 juta) kasus aktif virus Corona di dunia.

Dari angka tersebut, 3.168.331 (3,2 juta) berada dalam kondisi ringan dan 53.663 pasien dalam kondisi serius.

Adapun jumlah kasus terbanyak masih dicatatkan oleh Amerika Serikat, yaitu dengan total lebih dari 2 juta kasus, disusul Brazil, Rusia, Spanyol, dan Inggris.

Kasus virus Corona ini masih terus mengalami perkembangan di berbagai negara di dunia.



Sumber: TRIBUNJATIM.COM