Lebih Sakral Mana Bendera Tauhid, Bendera Partai dan Bendera Negara?
10Berita,Tokoh Muda Muhammadiyah, Ustaz Fahmi Salim (UFS) tak ingin berkomentar banyak terkait insiden pembakaran bendera PDI-P dalam aksi tolak RUU HIP di depan gedung DPR, Rabu (24/6) kemarin. Ia justru mempertanyakan ketika bendera tauhid sempat dibakar di Garut, Jawa Barat.
“Lebih sakral mana antara bendera partai dengan bendera tauhid dan bendera negara. Apakah ada yang ditangkap dan ditahan pembakar bendera tauhid di Garut tempo hari dan pembakar bendera merah putih di wilayah konflik OPM (Organisasi Papua Merdeka)?,” kata UFS, Jumat (26/6).
Seharusnya, kata UFS yang paling bereaksi adalah semua umat Islam, sebab bendera tersebut bukan identik dengan suatu kelompok atau golongan. Melainkan panji-panji Rasulullah SAW dan bertuliskan kalimat tauhid sebagai pegangan hidup muslim.
“Kenapa mereka tidak bereaksi jika mereka cinta Islam dan NKRI?,” ujarnya.
Sementara, ketua Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor) Yaqut Cholil Qoumas menilai kegiatan pembakaran PDI-P tersebut sangat berlebihan. Dia mengatakan, PDI Perjuangan tidak ada kaitannya dengan PKI.
“Pembakaran itu kan seperti mengidentikkan PDIP dengan PKI? Aparat penegak hukum harus mengusut tuntas hal ini,” katanya.
Lebih jauh, dia menyampaikan bahwa pembakaran bendera PDI-P itu adalah penghinaan terhadap institusi politik yang sah. Pelaku harus dihukum sesuai dengan peraturan berlaku.
“Hanya yang membuat saya heran, demo di masa pagebluk begini kok dibiarkan saja oleh aparat, bukannya dilarang atau dibubarkan. Ada apa ini?,” ujarnya mempertanyakan.[indonesiainside]