OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Rabu, 17 Juni 2020

Muncul Mutasi Baru Covid-19, Menular 10 Kali Lebih Cepat karena Memiliki 4 Kali Lebih Banyak Mahkota

Muncul Mutasi Baru Covid-19, Menular 10 Kali Lebih Cepat karena Memiliki 4 Kali Lebih Banyak Mahkota


10Berita - Sebuah mutasi  coronavirus telah menghancurkan Amerika Serikat (AS), Inggris, dan Italia.

Sebuah studi menunjukkan mutasi  coronavirus yang diberi label D614G hampir 10 kali lebih menular dari virus aslinya SARS-CoV-2 yang muncul di Wuhan, Tiongkok.

Versi kuat hasil mutasi itu memiliki 4 hingga 5 lebih banyak mahkota (paku/duri menyerupai mahkota) yang menonjol dari permukaan virus.

Mahkota inilah yang memungkinkannya menempel ke sel manusia. Dan dengan jumlah yang lebih banyak maka akan lebih cepat menginfeksi sel manusia.

Sifatnya ini juga bukan hanya akan membuatnya lebih menular tetapi juga virus  ini menjadi lebih stabil dan ganas ketimbang SARS-CoV-2 penyebab Covid-19.

Sebelum temuan ini, para peneliti sempat dibuat bingung tentang mengapa coronavirus tampaknya memukul beberapa negara bagian dan negara-negara tertentu lebih ganas dibandingkan dengan negara lain.

Ternyata mutasi coronavirus jenis D614G yang kuat ini beredar dalam jumlah yang besar di Italia, Inggris, dan New York di mana di wilayah tersebut tingkat kematian dan infeksi adalah yang terburuk di dunia.


Dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Daily Mail, para Ilmuwan di Scripps Reaserch telah mengkonfirmasi bahwa mutasi coronavirus D614G ini mampu menginfeksi lebih mudah dan bisa menular 10 kali lipatnya dibandingkan virus penyebab Covid-19.


Kini para peneliti tak lagi dibuat bingung karena dalam penilitian di laboratorium yang dikontrol dengan sangat ketat menunjukkan sangat masuk akal bahwa dengan struktur virus yang sudah bermutasi itu membuat virus  menjadi lebih menular pada manusia.

Seorang ahli virus dari University of Reading di Inggris, Profesor Ian Jones, mengatakan, "Ya sangat masuk akal. Penelitian tersebut sangat berkualitas sehingga kita bisa mengetahui bahwa virus telah berhasil bermutasi dan lebih mudah menyebar secara lebih luas."

"Virus dengan mutasi ini jauh lebih menular daripada virus yang tidak memiliki mutasi  dalam sistem kultur sel," kata ahli virus, Dr Hyeryun Choe, PhD, penulis senior penelitian di Scripps Reaserch ini.

Semakin banyak mahkota yang dimilikinya, semakin banyak peluang virus untuk menempel pada sel manusia, dan dengan mudah membajak tubuh manusia dengan tumbuh lebih banyak.

"Jumlah mahkota fungsional pada virus yang telah bermutasi ini 4 atau 5 kali lebih banyak," kata Dr Choe.

"Data kami sangat jelas, virus yang telah bermutasi ini menjadi jauh lebih tangguh," kata Dr Choe.

Sumber 

Mereka menjadi lebih dominan, dan lebih mudah menular.


Dari penelitian sebelumnya, ditambah dengan studi baru ini, membantah anggapan coronavirus tidak beragam secara genetik, pada kenyataannya mereka bisa bermutasi.

"Setidaknya ada selusin makalah ilmiah berbicara tentang dominasi mutasi ini," tambah rekan Dr Choe, Dr Michael Farzan.***

Sumber: Pikiran-rakyat