OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Senin, 15 Juni 2020

Pelajaran Berharga dari Kisah Nabi Sulaiman, Ratu Balqis, dan Jin Ifrit

Pelajaran Berharga dari Kisah Nabi Sulaiman, Ratu Balqis, dan Jin Ifrit 




10Berita, Nabi Sulaiman adalah salah satu utusan Allah yang kisahnya diabadikan di dalam Al-Qur'an Surah An-Naml ayat 41-44.

Menurut para ahli tafsir, kisah itu bermula ketika Nabi Sulaiman memanggil burung Hud-hud untuk memintanya mencari sumber air di tempat yang kering dan tandus. Namun, burung yang biasa menjadi utusan Nabi Sulaiman itu tidak kunjung datang dan membuatnya sedikit kesal.


 
Beberapa saat kemudian, burung Hud-hud datang dengan wajah sedikit ketakutan. Ia membawa kabar yang penting untuk diketahui oleh Nabi Sulaiman.

Burung Hud-hud bercerita bahwa ia baru saja menemukan sebuah istana yang besar, megah, dan mewah di negeri Saba. Istana tersebut dipimpin oleh seorang perempuan bernama Ratu Balqis dengan kekayaan yang sangat luar biasa.


 
Akan tetapi, orang-orang yang ada di negeri Saba tidak mengenal Allah Swt atas limpahan karunia yang diperolehnya. Justru, menurut burung Hud-hud, orang-orang di sana menyembah matahari ketika terbit dan terbenam.

Mendengar informasi dari burung Hud-hud, Nabi Sulaiman akhirnya memaafkan burung tersebut lalu memberi perintah kepadanya.

"Baiklah, kali ini aku mengampunimu karena berita yang engkau bawa ini aku anggap penting untuk diperhatikan. Namun untuk membenarkan beritamu itu, bawalah suratku ini ke Saba dan lemparkanlah ke dalam istana ratu yang engkau maksudkan itu dan kembalilah secepat-cepatnya," kata Nabi Sulaiman kepada burung Hud-hud.


 
Perintah Nabi Sulaiman itu pun segera dilakukan burung Hud-hud. Ia kemudian terbang ke negeri Saba dan langsung melemparkan sepucuk surat itu kepada Ratu Balqis yang tengah duduk di istana. Ratu Balqis yang terkejut itu pun membuka surat yang ia dapat dengan cara tak terduga tersebut.

Surat tersebut berisi: “Dengan Nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Penyayang, surat ini adalah daripadaku, Sulaiman. Janganlah kamu bersikap sombong terhadapku dan menganggap dirimu lebih tinggi daripadaku. Datanglah sekalian kepadaku berserah diri.”

Ratu Balqis yang merasa mendapat tamparan dari surat tersebut lantas mengundang para pembesar kerajaan untuk merundingkan tindakan apa yang akan dilakukan. Apakah mengerahkan bala tentara untuk berperang, atau menggunakan cara halus untuk menaklukkan Nabi Sulaiman.

Akhirnya, setelah keputusan ditentukan, Ratu Balqis memilih cara yang halus untuk menghadapi Nabi Sulaiman. Keputusan itu pun lantas dikabarkan dengan cepat oleh burung Hud-hud kepada Nabi Sulaiman.

Ratu Balqis mengutus sejumlah pasukan dengan membawakan hadiah yang menarik untuk diberikan kepada Nabi Sulaiman. Namun, Nabi Sulaiman yang juga memiliki kekayaan luar biasa langsung mengutus para jin untuk membangun sebuah istana yang mampu menyilaukan mata utusan Ratu Balqis.

Hingga saat utusan Ratu Balqis tiba berhadapan dengan Nabi Sulaiman, hadiah yang mereka bawa ditolak dan diminta untuk dikembalikan kepada ratu mereka. Nabi Sulaiman juga berpesan kepada utusan Ratu Balqis bahwa pihaknya akan mengirim pasukan ke negeri Saba jika mereka tidak beriman kepada Allah ta'ala.

Setelah Ratu Balqis terdesak, ia pun berpikir untuk mengunjungi kerajaan Nabi Sulaiman untuk menyerahkan diri. Di tengah perjalanan Ratu Balqis meninggalkan negeri Saba, Nabi Sulaiman memanggil golongan jin untuk membantunya agar Ratu Balqis terkejut saat tiba di kerajaan.

Kemudian, berkatalah Jin Ifrit yang terkenal cerdik kepada Nabi Sulaiman. "Aku mampu membawa takhta Ratu Balqis dari istananya sebelum engkau sempat berdiri dari tempat dudukmu," kata Jin Ifrit.

Di tengah pembicaraan itu, salah satu jin lainnya yang juga memiliki ilmu lebih berkata, "Akan aku bawa tahta Ratu Balqis ke hadapanmu bahkan sebelum engkau sempat memejamkan mata.”

Dan benar saja, dalam sekejap, takhta Ratu Balqis telah dipindahkan ke kerajaan Nabi Sulaiman.

Sesampainya di kerajaan Nabi Sulaiman, Ratu Balqis pun terkejut melihat takhta yang ia tinggalkan di negeri Saba telah berpindah ke kerajaan yang ia tuju. Ratu Balqis pun terheran-heran dengan kemegahan kerajaan Nabi Sulaiman dengan dinding dan lantainya terbuat dari kaca putih.

Ratu Balqis yang semula mengira bahwa ia paling kuat langsung merasa ciut di hadapan Nabi Sulaiman dan berkenan untuk beriman kepada Allah. Ia berkata, "Ampunilah aku, aku berserah diri kepada Sulaiman Nabi-Mu dengan ikhlas dan keyakinan penuh. Kasihanilah diriku wahai Tuhan yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang.”

Begitulah kisah Nabi Sulaiman yang dikaruniai berbagai kelebihan oleh Allah Swt. Semoga kita dapat mengambil hikmahnya.

Wallahu a'lam. []

Sumber: akurat