OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Jumat, 17 Juli 2020

Aksi Tolak RUU HIP, Orasi Ketua MUI Jakarta di Gedung DPR Menggetarkan Jiwa

Aksi Tolak RUU HIP, Orasi Ketua MUI Jakarta di Gedung DPR Menggetarkan Jiwa




10BritaJAKARTA - Hari ini, Kamis (16/7/2020), segenap komponen Umat Islam kembali menggelar Aksi Tolak RUU HIP (Haluan Ideologi Pancasila) di depan Gedung DPR/MPR Jakarta.

Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi DKI Jakarta KH Munahar Muchtar turut menyampaikan orasi Tolak RUU HIP.

Dia menyatakan bahwa sikap seluruh komponen MUI tegas menolak RUU HIP dan mendesak agar RUU HIP dicabut dari Prolegnas.

“Kita minta DPR mendengarkan aspirasi. Kalau anggota DPR tidak mendengarkan aspirasi rakyat, maka mereka mendengar siapa lagi, kalau bukan para cukong-cukong,” kata kiai Munahar dalam orasinya, Kamis (16/7/2020).

Ia menegaskan bahwa para ulama tegas menolak komunisme. Maka, apabila ada orang-orang yang berketuhanan ingin merubah Pancasila dengan Ekasila, Trisila, bahkan tidak memasukkan TAP/MPRS XXV/1966,  maka patut diduga mereka ingin mengacaukan bangsa Indonesia.

“Hari ini adalah saksi sejarah, kalau mau mendengarkan, maka mereka (legislator) sebagai aspirator rakyat. Tapi bila tidak, mereka akan dicatat sebagai pengkhianat bangsa,” ujarnya.

“Kita ingin menjaga Pancasila, kita ingin menjaga ruh UUD 1945, kalau ini kita jaga, kita akan menang dan mengalahkan bangsa lain, tapi jika tidak, kita hanya akan menjadi kacang-kacangan bangsa lain,” lanjutnya.

Perwakilan dari Kebangkitan Jawara dan Pengacara (Bang Japar), Taufiqurrahman, menduga bahwa RUU HIP ingin memasukan pemikiran Bung Karno. Menurut dia, ada kepentingan partai pengusung RUU HIP untuk mewarnai RUU HIP dengan ideologi Bung Karno.

“Memangnya Soekarno berjuang sendiri untuk bangsa ini? Kita bukan tidak menghormati Soekarno, tapi banyak jasa ulama-ulama dan panitia sembilan untuk negara ini,” ujarnya.

[Video - Suasana Aksi Tolak RUU HIP]
Sumber: IndonesiaInside