OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Sabtu, 04 Juli 2020

Borneo Jadi Kalimantan: Malaysia Berang, Takut Sabah Hilang

Borneo Jadi Kalimantan: Malaysia Berang, Takut Sabah Hilang


10Berita, Kontroversi seputar pemindahan ibu kota baru Indonesia dari Jakarta ke Kalimantan kini diiringi perdebatan lainnya. Usut punya usut, itu tak bisa dilepaskan dari kabar burung soal perubahan nama pulau dari Borneo menjadi Kalimantan di aplikasi Google Maps.

Tak terima dengan wacana ini, warga Malaysia pun ramai-ramai menunjukkan amarah dan protesnya di linimasa. Salah satu warganet asal Malaysia dengan akun Twitter @khaekarem menuliskan cuitan yang berisi soal permintaan Indonesia untuk mengubah nama Borneo di Google menjadi Kalimantan. Merespons itu, ia mengaku kurang setuju dengan penamaan Kalimantan untuk pulau ketiga terbesar di dunia ini.

Sebaliknya, ia lebih setuju memakai nama Borneo karena pulau ini mencakup tiga kekuasaan negara. Sementara, penggunaan nama Kalimantan yang notabene adalah penggunaan istilah lokal Indonesia, dikhawatirkan bakal menghapus nama wilayah Sabah Malaysia dan Brunei Darussalam, tulis Grid.

Ia juga berpendapat, pengubahan nama ini dilakukan menjelang kepindahan ibu kota Indonesia ke Kalimantan Timur. Dalam unggahannya, ia tampak kukuh menyampaikan ketidaksetujuannya atas isu pergantian nama berulang-ulang.

Respons dia mengundang komentar dari warga lainnya. Akun Twitter @khaekarem menyebutkan, “Seluruh dunia mengakui pulau itu sebagai pulau Kalimantan (dengan Sabah, Sarawak, Brunei, dan Kalimantan di dalamnya). Kami bukan bagian dari Kalimantan, karena ketika Kota Kinabalu adalah “tujuan Kalimantan”? Jangan mencoba menghapus Kalimantan karena Kalimantan tidak populer. LMAO.”

“Ini benar-benar bodoh. Tanah air saya, Sarawak, terletak di pulau BORNEO, bukan Kalimantan. Indonesia tidak memiliki hak untuk secara sepihak mengubah nama pulau yang dibagikan dengan DUA negara lain (Malaysia dan Brunei),” kicau seorang warga Malaysia lainnya di Twitter.

“Saya googling nama pulau ini dan yang muncul pertama adalah Kalimantan, bukan Borneo. Katakan pada Google bahwa pulau yang disebut sebagai Kalimantan itu adalah Borneo,” timpal warga Malaysia lain dengan kesal, dilansir dari Says.com.

“Sekarang seluruh pulau adalah Kalimantan? Ayo! ITU BORNEO! Ayolah, kawan, Pulau Kalimantan? Serius? Sabah, Sarawak, Brunei, Kalimantan sebagai satu Kalimantan tapi sekarang kalian mengklaimnya sebagai satu Kalimantan? Ya, itu menyebalkan. Klaim kabut dulu sana,” pengguna lain ikut berkicau.

Sementara itu, pengguna Twitter ini mengambil nada sarkastik untuk menyampaikan maksudnya. Ia kembali mengatakan, “Ahhhh ya. Tidakkah Anda semua tahu? Semua yang ada di Nusantara adalah milik Indonesia, semuanya kecuali kabut asap.”

Warga Indonesia yang turut berkomentar soal ini berkata, perubahan nama Borneo jadi satu Kalimantan wajar saja. Sebab, jika mencari di mesin pencarian Google pun, hasil pertama yang muncul adalah Kalimantan bukan Borneo.

“Tidak perlu mengatakan bahwa kita mengklaim Sabah, Sarawak, dan Brunei sebagai bagian dari Indonesia. Pulau Kalimantan masih ada karena seluruh dunia sudah mengenalnya,” tulis warga Indonesia di linimasa.

Pengguna lain berpura-pura tidak tahu, mengatakan, “Hah? Mengapa Anda pikir kami memiliki kekuatan untuk memaksa Google mengubah omong kosong? Selain itu, Kalimantan hanya nama lokal kami untuk SEMUA Borneo, bukan hanya wilayah kami.”

Kemungkinan besar, perubahan pada pencarian Google terkait dengan pengumuman pemerintah Indonesia tentang pemindahan ibu kotanya dari Jakarta ke Kalimantan. Menurut laporan says.com, pengumuman tersebut telah memicu minat besar di antara semua orang di dunia yang menjadi lebih ingin tahu tentang Kalimantan, sehingga berdampak pada algoritma Google. Ini diperbesar dengan perdebatan di kalangan warga Malaysia yang enggan jika nama Borneo diganti jadi Kalimantan.

Sebagai informasi, Pulau Borneo atau yang lebih dikenal masyarakat Indonesia sebagai Kalimantan, adalah sebuah pulau terbesar nomor tiga di dunia. Di dalam pulau ini terdapat tiga negara yang memiliki kekuasaan. Negara tersebut adalah Indonesia, Malaysia, dan Brunei Darussalam.

Namun, wilayah sebagian besar pulau ini adalah milik Indonesia. Melansir dari Wikipedia.org, Pulau Kalimantan dibagi menjadi wilayah Indonesia (73 persen), Malaysia (26 persen), dan Brunei (1 persen). Pulau Kalimantan terkenal dengan julukan “Pulau Seribu Sungai” karena banyaknya sungai yang mengalir di pulau ini.

Penulis: Anastacia Patricia

Sumber: Matamatapolitik