OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Kamis, 09 Juli 2020

Buntut Panjang Unggahan Denny Siregar, Politisi Gerindra: Saatnya Indonesia Bersatu Bubarkan Buzzer

Buntut Panjang Unggahan Denny Siregar, Politisi Gerindra: Saatnya Indonesia Bersatu Bubarkan Buzzer


10Berita - Kasus unggahanDenny Siregar yang menghina santri sebagai calon teroris, memicu reaksi keras dari sejumlah pihak dan ternyata bebuntut panjang.

Khususnya Tasikmalaya yang memanas karena kasus penghinaan terhadap para santrinya.

Kapolresta Tasikmalaya, AKBP Anom Karibianto mengatakan, pihaknya telah menerima laporan dari perwakilan masyarakat mengenai kasus itu.

Berdasarkan laporan yang diterima polisi, Denny Siregar dianggap melanggar UU ITE karena telah menyebarkan konten yang bersifat memecah belah melalui akun media sosial.

Melalui postingan akun medsosnya, Denny pada tanggal 27 Juni 2020 mem-posting tulisan yang intinya menghina serta memfitnah para santri Tahfidz Alquran Daarul Ilmi dengan judul 'Adik-adikku Calon Teroris yang Abang Sayang,'.

Denny juga mem-posting foto para santri di pesantren itu. Padahal, foto tersebut saat para santri sedang mengikuti aksi 212 beberapa waktu silam. Kini, postingan tersebut telah dihapus.

Politisi Partai Gerindra, Andre Rosiade, menyatakan salah satu hal yang mengancam persatuan Bangsa Indonesia adalah adanya buzzer.


Dia menyatakan pentingnya persatuan di tengah permasalahan yang dihadapi Indonesia. Bukan malah memicu perpecahan yang bisa berbuntut panjang.


Karena itu, ia mendesak agar buzzer  dibubarkan dari Tanah Air.

"Kelompok Buzzer yang ono selalu bikin ribut. Sekarang malah melukai hati Santri dan Pesantren. Masalah bangsa ini begitu banyak. Kita butuh persatuan.

Sudah saatnya mereka ditertibkan dan kalau perlu diproses secara hukum kalau memenuhi unsur penegakan hukum.

Saatnya bersatu bubarkan Buzzer," cuitnya dalam akun Twitternya, @andre_rosiade, Minggu 5 Juli 2020.


Cuitan yang diunggah bertepatan dengan 'panasnya' kasus unggahanDenny Siregar itu, telah dikomentari lebih dari 650 netizen di Twitter dan cukup menyedot perhatian publik.***

Sumber: PIKIRAN RAKYAT