OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Minggu, 12 Juli 2020

Jokowi Mundur atau Dimundurkan

Jokowi Mundur atau Dimundurkan





 Penulis: M Rizal Fadillah

Pilihan sulit untuk Pak Presiden tapi inilah realita yang harus diterima. Sebagai figur politik seorang Presiden mestilah siap untuk mengambil atau diambil langkah politik. Ada naik ada turun. Mengikuti alur dinamika yang berfluktuasi antara kemampuan, kepercayaan, dan kesalahan. Tidak konstan berada pada kepastian dan agenda sendiri.

Pak Jokowi dalam tangkapan aspirasi publik sebenarnya sudah sangat rendah tingkat kepercayaan. Bahkan kasihan atau prihatin dalam beberapa hal menjadi bahan olok olok baik komentar, meme, atau karikatur. Tahapannya sudah sampai tingkat serba salah atau mentok mentok. Kebijakan apapun selalu mendapat kritik atau ocehan. Hampir sulit mendapat pujian tulus kecuali oleh para pendukung atau pencari keuntungan.

Ketetapan MPR No VI tahun 2001 tentang Etika Berbangsa menyatakan pejabat negara termasuk Presiden jika melanggar aturan atau sudah tidak dipercaya rakyat maka ia harus mengundurkan diri. Mundur dari jabatan kenegaraan. Oleh karenanya secara etika melihat kondisi Presiden Jokowi saat ini sudah sangat pantas dan sepatutnya yang bersangkutan untuk segera mengundurkan diri.

Dalam hal pendekatan etika tidak berjalan maka rakyat berhak secara konstitusional untuk mendesak agar digunakan pendekatan hukum. Untuk hal ini direalisasikan melalui ketentuan Pasal 7 A UUD 1945. Sepanjang dipenuhi syarat-syaratnya maka Presiden dapat dimakzulkan. Biasanya diawali dengan aksi atau penyampaian aspirasi rakyat ke DPR lalu DPR mengkaji. Jika setuju maka dibawa ke MK dan berujung pada MPR. Kekuatan aspirasi rakyat sangat dominan mempengaruhi langkah institusi DPR, MK, dan MPR.

Perkembangan terakhir adanya Putusan MA yang meruntuhkan dasar hukum pemenangan Jokowi-Ma’ruf menambah bahan bagi mundur atau dimundurkannya Presiden. Melengkapi banyaknya dosa-dosa politik. Isu reshuffle dinilai hanya upaya untuk menyelamatkan.

Ambruknya pertumbuhan ekonomi, korupsi dan nepotisme yang merajalela, janji janji yang tak terealisasi, penyusupan ideologi komunisme, TKA China dan kerjasama “over” dengan RRC, serta kapasitas kepemimpinan yang sulit didongkrak, akanmenjadi keadaan yang menyebabkan sulitnya untuk meyelamatkan dan memulihkan kepercayaan dari rakyat.

Mundur atau dimundurkan nampaknya menjadi “condito sine qua non” bagi semangat untuk menyehatkan bangsa dan negara. (*)

Sumber: konten islam

Related Posts:

  • Penahanan HRS Boleh Jadi Awal Seleksi Cara Langit Penahanan HRS Boleh Jadi Awal Seleksi Cara Langitby Asyari Usman10Berita –  HRS diperiksa polisi selama 13 jam. Setelah itu, ditahan. Tangannya digari. Dibawa dengan mobil tahanan menuju sel. Perlukah semua in… Read More
  • Genre Baru J-Pop: Romansa Ulama Ditindas PenguasaGenre Baru J-Pop: Romansa Ulama Ditindas PenguasaEramuslim / Redaksi / 4 menit yang lalueramuslim.comBy Jarot EspeDrakor dengan rating tertinggi di tv kabel, ‘The world of the married‘, adalah sukses … Read More
  • Orang-orang Istana Membuncah, Habib Rizieq Ditahan Orang-orang Istana Membuncah, Habib Rizieq DitahanKemarin Stafsus (Diaz Hendropriyono) lewat instagramnya sudah langsung meyakini bahwa beliau (IB HRS) akan dihukum hingga 2026.Dini hari ini Jubir (Fadjroel) yang juga k… Read More
  • Etnis Cina di Negeri Pancasila, Berkah atau Bencana?Etnis Cina di Negeri Pancasila, Berkah atau Bencana? 10Berita - Oleh: Yusuf BlegurMantan Presidium GMNI Keharmonisan dan keselarasan hidup berbangsa dan bernegara etnis Cina di Indonesia kian terusik dan mulai … Read More
  • CHINA VS INDONESIACHINA VS INDONESIAby M Rizal FadillahKekhawatiran terjadinya masalah sosial dari kedatangan dan keberadaan TKA kerja asal China di Indonesia mulai terbukti. Kasus konflik di area smelter PT Gunbuster Nickel Industry (PT GNI) … Read More