10Berita -Menteri Dalam Negeri Muhammad Tito Karnavian disanjung oleh anggota Komisi II DPR RI Fraksi PKS Mardani Ali Sera saat rapat kerja bersama di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta.
Oleh Mardani, Tito Karnavian disebut sebagai calon presiden potensial untuk dijagokan pada Pemilu 2024.
Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah berpendapat, sosok Tito sebetulnya sangat layak. Tetapi, bukan menjadi calon presiden melainkan calon wakil presiden.
“Iklim politik 2024 belum bergeser dari ketokohan Jawa sebagai pusat pemilih dominan, sehingga menempatkan Tito sebagai capres untuk saat ini belumlah terlalu relevan,” kata Dedi kepada Kantor Berita Politik RMOL, Senin (13/7).
Hal paling mungkin terkait kontestasi Tito, mungkin di skema wapres. Dengan demikian, sambung Dedi, memungkinkan untuk berpasangan Jawa-non Jawa.
“Sebagai alternatif cawapres, Tito bisa saja akan menjadi pusat perhatian, terlebih selama ini wapres selain Jawa didominasi tokoh-tokoh Indonesia Tengah. Akan bagus jika 2024 ada pergeseran tren wapres dari representasi barat non Jawa,” urai Dedi.
Dedi mengungkap, bahwa persoalan Jawa dan non Jawa bukanlah dikotomi semata melainkan hanya sebatas hitungan politik.
Sebab, ungkap Dedi, dari hasil survei yang dilakukan oleh IPO pada Juni 2020 dominasi pemilih Jawa cukup besar dan loyalitas sesama kandidat Jawa.
Di sisi lain, sambungnya, godaan Mardani bisa diartikan sebagai upaya PKS untuk menggaet simpatisan Tito di Pilkada 2020.
“Namun, terlalu dini lamaran PKS untuk Capres 2024, meskipun memang tren positif Tito cukup konsisten ke arah lebih baik,” pungkasnya. (*)
Sumber: Eramuslim