Poster Imam Besarnya Habib Rizieq Shihab Dibakar, Dua Orang Ini Jadi “Buronan” FPI
10Berita, JAKARTA– Peristiwa pelecehan terhadap poster bergambar Imam Besar FPI Habib Rizieq Syihab (HRS), terus menimbulkan gejolak.
FPI pun mengambil sikap dan menetapkan Ketua Umum Gerakan Jaga Indonesia (GJI) Boedi Djarot dan Ketua Laskar Nusantara Cary Greant sebagai “buronan”.
Pernyataan sikap tersebut diunggah dalam akun twitter milik FPI @PedjoeangIslam yang berisikan pemberitahuan jika Cary Greant dan Boedi Djarot kini berstatus sebagai orang-orang yang sedang mereka cari dengan status “buronan”.
FPI bahkan memberi waktu 1×24 jam kepada pihak polisi untuk menindak kedua orang tersebut. Jika tidak, maka mereka akan menindaknya dengan caranya sendiri.
Ini isi lengkap flayer dengan warna dasar hijau dan dihiasi wajah Cary dan Budi pada bagian atas sebelah kiri itu:
“Buronan Umat Islam. Terhitung 1×24 Jam dari sekarang, jika aparat keamanan tidak bisa menindak tegas bajingan-bajingan ini, maka kami umat Islam pencinta Habibina yang akan menindaknya dengan cara kami masing-masing. Untuk semua pecinta Habibina Rizieq, para mujahid, alumni 212, laskar atau siapapun yang kenal dengan wajah-wajah ini. Cari, tangkap, seret & kasih pelajaran untuk mempertanggungjawabkan dari kelakuan bejad mereka”.
Di bawah pengumuman itu terdapat nama Habib Alwi bin Muhammad Alathos.
Seperti diketahui, pada Senin (27/7/2020), puluhan orang yang sebagian memakai jaket merah melakukan aksi unjuk rasa di depan Gedung DPR/MPR dan menginjak-injak serta membakar spanduk besar bergambar HRS.
Dalam aksi itu, Ketua Laskar Nusantara Cary Greant ditengarai sebagai penggeraknya, sementara Ketua Umum Gerakan Jaga Indonesia (GJI) Boedi Djarot sebagai koordinator lapangan.
Selain menginjak-injak dan membakar spanduk bergambar HRS, massa juga membentangkan spanduk besar bertuliskan “Saatnya Rakyat Melawan Khilafah. Kawal Pancasila dan NKRI”.
Saat berorasi, Budi mengatakan “Manusia di foto ini adalah sampah. Di tidak berguna lagi. Jadi, tidak ada tuntutan kalau kita mencemarkan nama baik, karena dia telah mengkhianati negeri ini, tidak menerima kemenangan Pak Jokowi dan bahkan tidak meminta bantuan Pak Jokowi. Jadi, teman-teman, ini manusia sampah yang tidak boleh ada di sini dan ketika nanti mau pulang kita tolak ramai-ramai”.(msn/fajar)