Rusia Sebut Perubahan Hagia Sophia Jadi Masjid Bakal Untungkan Wisatawan
10Berita - Pemerintah Rusia telah menegaskan bahwa keputusan Turki dan Presiden Erdogan untuk mengubah Hagia Sophia menjadi masjid tak akan mempengaruhi hubungan kedua negara. Rusia juga menyebut bahwa keputusan itu sepenuhnya merupakan urusan dalam negeri Turki. Kendati demikian, Rusia menilai perubahan Hagia Sophia menjadi masjid akan menguntungkan wisatawan yang berkunjung ke landmark Istanbul tersebut.
Juru bicara kepresidenan Rusia, Dmitry Peskov, mengungkapkan bahwa semua orang sekarang dapat mengunjungi situs bersejarah secara gratis, yang berarti tak ada lagi tiket mahal seperti saat Hagia Sophia masih menjadi museum.
"Mitra Turki kami menjelaskan bahwa semua bangunan itu akan dilestarikan dengan cara terbaik, dan semua orang dapat mengunjungi Hagia Sophia. Selain itu, saya akan memberi tahu Anda, sebelumnya ada tiket yang cukup mahal untuk masuk ke Hagia Sophia," kata Peskov.
"Dan sekarang tidak akan ada tiket itu lagi, pintu masuk akan dibuka gratis. Dalam hal ini, wisatawan kita akan mendapat manfaat," paparnya menambahkan.
Dmitry Peskov juga menegaskan kalau masalah Hagia Sophia tidak akan memengaruhi hubungan Rusia dan Turki. Dia memuji hubungan Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Erdogan, dengan mengatakan kedua pemimpin itu memiliki gaya yang sama.
"Mereka (Putin dan Erdogan) bertemu, dan keduanya bertanggung jawab atas perkataan mereka, dan keduanya mengendalikan situasi, dan keduanya mampu membuat keputusan yang mengandung tanggung jawab besar dan cepat," kata Peskov.
Sebelumnya, Presiden Erdogan sendiri telah menegaskan bahwa mengubah Hagia Sophia menjadi masjid adalah masalah terkait kedaulatan Turki. Keputusan pemerintah Turki dan Presiden Erdogan untuk kembali memfungsikan Hagia Sophia di Istanbul sebagai masjid memang masih menimbulkan pro dan kontra di kalangan publik.
Di sisi lain, pada 10 Juli lalu Erdogan mengeluarkan keputusan terkait memfungsikan kembali Hagia Sophia yang berada di Istanbul sebagai masjid. Pengumuman Erdogan disampaikan setelah Majelis Negara Turki mengumumkan membatalkan keputusan kabinet pada 1934 dan kembali memfungsikan Hagia Sophia menjadi masjid.
Majelis Negara Turki pada 2 Juli lalu menggelar sidang dengar pendapat dengan Asosiasi Perlindungan Monumen Bersejarah dan Lingkungan Turki soal usul untuk kembali memfungsikan Hagia Sophia sebagai masjid. Selama ini, Hagia Sophia memang berstatus menjadi museum sejak beberapa dekade silam.
Keputusan ini menuai kekecewaan dari beberapa negara. Kendati demikian, Erdogan mengatakan warga bisa melakukan ibadah di Hagia Sophia mulai 24 Juli mendatang. Salat pertama di Hagia Sophia disiapkan untuk menampung 1.000-1.500 jemaah di dalam dan di luar masjid. Meski begitu, Erdogan memastikan Hagia Sophia tetap terbuka untuk umum di luar waktu salat.
Sumber: WowKeren