OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Jumat, 04 September 2020

Dituding PDIP 10 Tahun Provokasi Sumbar, PKS: Jangan Buruk Rupa Cermin Dibelah

 Dituding PDIP 10 Tahun Provokasi Sumbar, PKS: Jangan Buruk Rupa Cermin Dibelah





10Berita,Politikus PDIP Zuhairi Misrawi menyebut Sumatera Barat berubah setelah 10 tahun dipimpin, dan juga diprovokasi, oleh PKS. Partai berlambang bulan sabit kembar dan padi itu menepis tudingan PDIP.

"Jangan buruk rupa cermin dibelah. Pilkada dan pemilu jelas kok, siapa mampu memesona rakyat pasti dipilih," kata Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera kepada wartawan, Kamis (3/9/2020).

PKS melihat PDIP memiliki basis suara yang cukup besar di wilayah Jawa Tengah (Jateng). PKS mengaku tak iri dan menuduh PDIP.

"PDIP di Solo dan Boyolali dapat suara wow, PKS tidak iri dan tidak menuduh macam-macam," ujar Mardani.

Anggota Komisi II DPR RI itu mengatakan PKS justru memperbaiki diri karena tak punya basis suara besar di Jateng. Mardani mengajak semua pihak berkompetisi dengan sehat dan tak saling tuduh.

"Tapi perbaiki diri dan perkuat pelayanan lagi. So, kita berkompetisi secara sehat saja tanpa harus menyalahkan apalagi tuduh menuduh," imbuhnya.

Sebelumnya, politikus PDIP Zuhairi Misrawi menjelaskan lebih jauh soal maksud Ketua DPP PDIP Puan Maharani yang mengatakan 'Semoga Sumbar jadi Pendukung Negara Pancasila'. Zuhairi atau yang akrab dipanggil Gus Mis menilai Sumbar berubah total semenjak 10 tahun dipimpin PKS.

"Apa yang disampaikan Mbak Puan lebih dalam perspektif kekinian sekaligus harapan agar Pancasila benar-benar membumi dalam laku keseharian dan kehidupan berbangsa kita. Sebab, Provinsi Sumatera Barat setelah 10 tahun dipimpin PKS memang berubah total. Banyak kader PKS yang memprovokasi masyarakat untuk menolak kepemimpinan Pak Jokowi. Padahal Presiden Jokowi adalah Presiden Indonesia yang menaruh perhatian besar terhadap kemajuan Sumatera Barat," ujar Gus Mis kepada wartawan, Kamis (3/9). [detik]