OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Kamis, 29 Oktober 2020

Tanggapan Kedubes Perancis di Indonesia Picu Kemarahan Umat Islam ... Akhirnya Dihajar Rame-rame Netizen!

 Tanggapan Kedubes Perancis di Indonesia Picu Kemarahan Umat Islam ... Akhirnya Dihajar Rame-rame Netizen!



10Berita,Pihak Kedutaan Besar Prancis di Indonesia melalui akun resmi facebooknya pada Selasa (27/10/2020) merilis tanggapannya atas kasus penistaan Nabi Muhammad SAW dan kebencian serta permusuhan pada Islam.

"Tanggapan Kedutaan Besar Prancis untuk Indonesia terhadap komentar-komentar pada laman sosialnya," demikian judul rilis Kedubes Prancis.

Tanggapan Kedubes Prancis diantaranya berdalih sasaran mereka hanya kalangan Islamisme Radikal. 

"Dalam strategi melawan separatisme yang dikemukakan oleh Presiden Macron ini, yang menjadi sasaran hanya Islamisme radikal," bunyi salah satu point rilis Kedubes Prancis.

"Presiden Emmanuel Macron menyatakan dengan jelas bahwa tidak ada maksud sama sekali untuk menggeneralisir, dan secara tegas membedakan antara mayoritas warga Muslim Prancis dengan minoritas militan, separatis yang memusuhi nilai-nilai Republik Prancis," lanjut rilis Kedubes Prancis.

"Kedutaan Besar Prancis di Indonesia berterima kasih kepada para pengguna Internet atas perhatian mereka terhadap perkembangan berita di Prancis dan ingin menegaskan kembali bahwa posisi Prancis adalah melindungi kebebasan fundamental dan menolak kebencian," tutup rilis Kedubes Prancis.

Selengkapnya link:

Picu Kemarahan Umat Islam

Tanggapan Kedubes Prancis di Indonesia (yang bahkan tanpa menyampaikan permintaan maaf) telah memicu kemarahan umat Islam tanah air.

Ada ratusan komentar yang menyerbu rilis Kedubes Prancis ini. Berikut diantaranya:

(1) "Kalau yang dimaksud hanya segelintir orang, kenapa Karikatur Nabi kalian pajang di gedung pemerintahan kalian? Bukankah itu maksudnya adalah untuk menyinggung semua muslim? Telah tampak permusuhan yang mendalam kalian atas Islam dan Nabi Muhammad. Semoga balasan yang setimpal menimpa kalian," ujar ustadz Wira Bachrun di kolom komentar.

"Puis-je dire à n'importe quel Français que sa mère est une prostituée.
C'est une forme de liberté d'expression, non?
-----
Bolehkah saya mengatakan kepada setiap orang Prancis bahwa ibunya adalah seorang pelacur.
Itu adalah bentuk kebebasan berekspesi, bukan?" lanjut ustadz Wira Bachrun.

(2) "Tidak ingin umat Islam marah??? Maka berhentilah kalian dari melecehkan simbol2 Islam (termasuk pemasangan karikatur Nabi kami dengan dalih apapun). Demi Allah... kalian akan melihat kami sebagai orang2 yang rela menyerahkan nyawa kami untuk Allah dan membela kemuliaan Nabi kami... Dan saudara kami Abdullah Anzurov (pelaku pemenggal guru Prancis -red) telah membuktikannya...," ujar Evan Abu Muhammad.

(3) "Masalah besarnya adalah Emanuel Macron menyatakan tidak akan menyerah untuk terus mendukung kampanye-kampanye penerbitan karikatur Nabi Muhammad ﷺ, yang tentu saja tidak lain dimaksudkan untuk menghina Nabi kami yg mulia. Hal ini sungguh menyakiti hati dan menyerang keyakinan kaum muslimin di seluruh dunia - bukan hanya (yg Anda sebut sbg) kaum ekstrimis Prancis saja.

Prancis memang tidak pernah menginginkan perdamaian dng dunia muslim jika Emanuel Macron tidak
1) menarik ucapannya untuk terus mendukung penerbitan2 karikatur Nabi Muhammad ﷺ,
2) menyatakan bhw karikatur Nabi Muhammad ﷺ bukanlah bentuk kebebasan ekspresi, melainkan pelecehan terhadap keyakinan beragama, dan
3) bersedia menarik dan melarang segala bentuk publikasi karikatur Nabi Muhammad ﷺ di seluruh Prancis," komen Sugeng Fajarianto.

(4) "Wallahi kalian adalah negara yg tidak beradab, kenapa kalian melecehkan Manusia yg paling mulia, yg pernah hidup dimuka bumi, yg begitu sayang kepada manusia dan makhluk yg ada dimuka bumi, Rasulullahu shallallahu 'alayhi wasallam orang yg paling kami cintai, lebih dari pada diri kami sendiri, sdh selayaknya kami membelanya dgn segenap kemampuan kami, bahkan dgn jiwa raga kami, semoga Allah 'Azza wa Jalla menghancurkan Macron bersama seluruh kroni2nya ... aamiin," tulis Abu Salma.

(5) "Udahlah, bilang aja, kami minta maaf. tandatangan di atas materai. Majang kartun itu aja udah ketahuan bukan freedom of speech tapi vengence. Sangat tidak bijaksana dan sangat childish. Semoga Allah memburukkan makaroni dan kroninya. Dan semoga kalian hilang ditelan bumi. Aamiin," komen Shega Zepp.

(6) "Orang yang membunuh Samuel Paty sudah kamu hukum mati. Nyawa bayar nyawa, impas bukan? Tetapi kenapa kamu menghina Nabi shallallahu alaihi wasallam?? Kamu tidak jujur bahwa itu dimaksudkan untuk melawan terorisme. Tetapi memang kamu penjahat dan tidak kstria," ujar فخر الدين مجيد.

(7) "Dikira orang Indonesia khususnya Muslim Indonesia bodoh semua apa!? Media cetak kebanyakan hanya mengangkat isu pemenggalan guru oleh seorng muslim yg tdk terima nabinya dihina tanpa menyertakan penyebab pemenggalan tsb. Dgn dalih kebebasan berekspresi tdk serta merta bebas menista agama apalagi kaitannya dgn Baginda Nabi Muhammad SAW.

Peristiwa karikatur nabi di Prancis bukan hanya baru ini, dah berulang kali terjadi, tapi mereka ttp keukeuh melancarkan serangan terhdp Islam hingga timbul protes dr banyak negara.

Kalo pelecahan terhdaap nabi dan simbol islam ini trus dibiarkan, tdk menutup kemungkinan akan menumbuh suburkan para Mujahid yg nekat membela agamanya dan jgn salahkan mereka (muslim mujahid) yg mengekspresikan protes mereka dgn cara yg radikal. #BoikotProdukPrancis," komentar Bisri Mustofa.

(8) "Dubes Perancis di Indonesia memang Kurang Ajar. Baca saja rilisnya," komen aktivis Muhammadiyah, Mustofa Nahrawardaya, yang membagikan rilis kedubes di akun twitternya @TofaTofa_id.