Aksi Teror 2 Orang Tewas Ditikam di Quebec Kanada, Bukan Terorisme, Pelaku Bukan Muslim
Laporan oleh The Canadian Press, Polisi Quebec mengatakan serangan mematikan pada malam Halloween yang menewaskan dua orang dan melukai lima lainnya tidak terkait dengan terorisme.
Kepala Polisi Kota Quebec Robert Pigeon mengatakan serangan itu melibatkan seorang pria dengan kostum abad pertengahan dengan bersenjatakan pedang.
Dia mengatakan amukan dimulai sesaat sebelum 10:30 pada Sabtu malam (31/10) dan berakhir ketika tersangka ditangkap sesaat sebelum pukul 1:00 Minggu pagi (1/11/2020).
Dia mengatakan tersangka datang dengan kesiapan untuk melukai sebanyak mungkin korban, tetapi mengatakan bahwa motivasinya tampaknya bersifat pribadi.
Polisi telah mendakwa Carl Girouard dengan dua dakwaan pembunuhan tingkat pertama dan lima dakwaan percobaan pembunuhan sehubungan dengan serangan penikaman malam Halloween di Kota Quebec.
Tersangka, Carl Girouard, seorang pria tanpa masa lalu kriminal tetapi memiliki riwayat masalah kesehatan mental, muncul di ruang sidang Kota Quebec Minggu malam melalui konferensi video.
Dia ditangkap pada pukul 1 Minggu pagi setelah malam yang menakutkan bagi penduduk Quebec lama. Dia ditahan di penjara menunggu sidang berikutnya pada hari Kamis.
Serangan itu menyebabkan dua orang tewas dan lima lainnya luka-luka. Polisi pada Minggu sore mengidentifikasi para korban bernama François Duchesne, 56, dan Suzanne Clermont, 61, keduanya dari Kota Quebec.
Pada siang hari, bendera Quebec di menara utama Majelis Nasional diturunkan menjadi setengah tiang.
Sebelumnya, pada konferensi pers pagi, kepala polisi Kota Quebec Robert Pigeon mengatakan tersangka, yang mengenakan pakaian abad pertengahan pada malam Halloween, melakukan serangan dengan menggunakan pedang Jepang, katana.
Pedang tidak dianggap sebagai senjata terlarang. Pigeon mengatakan tersangka datang ke Kota Quebec secara khusus dengan maksud untuk menyakiti sebanyak mungkin orang.
"Tadi malam kami dimasukkan ke dalam malam yang mengerikan," kata Pigeon. “Semuanya menunjukkan dia memilih korbannya secara acak. Dia mendekati korban dan menyerang mereka dengan pedangnya.”
Bukan Teroris Karena Bukan Muslim?
Omar Suleiman seorang Profesor Islamic Studies di Southern Methodist University menyoroti cap terorisme yang begitu cepat ditiadakan karena pelakunya bukan muslim.
"Orang yang melakukan penusukan sadis di Quebec tadi malam dengan “pakaian abad pertengahan” ternyata seorang pria bernama Carl Girouard yang bukan Muslim. Perhatikan betapa cepat "terorisme" dikesampingkan?" ujar Omar Suleiman di akun facebooknya.
Ref: