Corona Ganas! Dua Pabrik Tutup, Buruh Kena PHK
10
10Berita - Dinas Tenaga Kerja Perindustrian, Koperasi, dan UKM Kabupaten Kudus mencatat dua perusahaan di Kota Kretek yang tutup karena pandemi virus Corona. Akibatnya puluhan orang terkena PHK.
"Iya ada dua perusahaan, awal pandemi perusahaan yang bergerak di sol sepatu di Gondoharum Kecamatan Jekulo dan ini ada tambah lagi perusahaan bergerak di bidang cor di Jalan Lingkar Kencing Desa Jati Wetan Kecamatan Jati," kata Kabid Hubungan Industrial dan Perselisihan Ketenagakerjaan pada Dinas Perinkop dan UKM Kudus, Agus Juanto saat ditemui di kantornya Jalan Conge nomor 99 Desa Ngembalrejo, Kecamatan Bae, Kudus, Selasa (3/11/2020).
Agus menuturkan awal pandemi perusahaan bergerak sol sepatu di Desa Gondoharum Kecamatan Jekulo harus tutup. Padahal perusahaan itu baru akan dibuka dan mengakhiri kontrak belasan pekerja.
"Gondoharum tutup karena karyawan sedikit sehingga pabrik tali dan sol sepatu itu tutup," kata Agus.
Berikutnya, perusahaan bergerak pada bidang pengecoran terletak di Jalan Lingkar Kudus. Perusahaan tersebut pun harus tutup, karena kondisi pandemi virus Corona.
"Terus ada lagai yang menyatakan tutup itu ada lagi perusahaan di Jalan Lingkar Kencing (Desa Jati Wetan Kecamatan Jati, Kudus) itu tutup. Perusahaan Jayamix yang bergerak di bidang cor tutup karena proyek negara itu kan hampir tidak ada, kemudian (pembangunan) dana desa juga tidak ada. Pengecoran dana desa tidak ada sehingga ditutup," jelas dia.
Dinas pun mencatat ada puluhan pekerja yang akhirnya terkena PHK. Di perusahaan di Desa Gondoharum ada 17 pekerja yang di PHK. Kemudian perusahan di Jalan Lingkar Kudus ada 18 orang terkena PHK. Jika ditotal ada 35 orang kena PHK.
"Kalau perusahaan di Jalan Lingkar ada sebanyak 18 orang, semuanya sudah selesai terkait kewajiban perusahaan. Kemudian di Gondoharum itu ada 17 tenaga. Iya cuman hanya itu," jelas dia.
Agus mengatakan awal pandemi juga ada beberapa perusahaan yang merumahkan pekerjanya. Namun kini mulai bergeliat kembali.
"Salah satunya dulu awal pandemi Mubarok Food juga merumahkan itu kan jual oleh - oleh, pada awal pandemi kan orang takut keluar rumah. Sehingga tidak laku dan tutup dua bulan. Tapi ini sudah normal kembali," jelas dia.
Sedangkan kata dia di sektor rokok, kata Agus tidak terdampak. Bahkan ada perusahaan rokok ternama di Kudus yang sedang merekrut pekerja.
"Djarum itu saat ini malahan sedang merekrut pekerja. Sehingga pada dasarnya di Kudus dengan industri rokok yang tidak berdampak sehingga tidak terlalu terdampak pada sektor tenaga kerja," tandas Agus.
Caption : Kabid Hubungan Industrial dan Perselisihan Ketenagakerjaan pada Dinas Perinkop dan UKM Kudus, Agus Juanto saat ditemui di kantornya Jalan Conge nomor 99 Desa Ngembalrejo, Kecamatan Bae, Kudus, Selasa (3/11/2020).(detik)