OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Jumat, 13 November 2020

Kader Syiah Tukang Fitnah

 Kader Syiah Tukang Fitnah


 Oleh:M. Rizal Fadillah

 YA benar saya Syiah, any problem with that?” ujar Denny Siregar.

Ya tidak ada problem sih jika tidak macem-macem, fitnah fitnah misalnya. Justru yang menjadi problem adalah perilakunya. Apakah doktrin Syiah melekat dan terimplementasi pada perilaku yang menyakiti umat Islam?

Denny Siregar seenaknya memfitnah bahwa massa penjemput HRS ke bandara bukan karena cinta, tetapi karena dana. Uang yang menggerakkannya. Ini adalah fitnah kubro dari orang yang gatel jika tidak omong kosong, nyinyir, dan menyakiti umat. Watak Syiah.

Betapa bodohnya pandangan itu. Berapa miliar atau triliun rupiah yang dibutuhkan untuk membayar 3 juta orang yang datang menjemput ke bandara?  Siapa yang mau membiayai sekedar untuk jemput menjemput seperti itu. Ah ada-ada saja ini pembual ini.

Denny tidak pernah tahu bahwa dalam ajaran Islam berkorban untuk satu keyakinan di jalan Allah itu berpahala. Umat Islam sangat gembira dan bahagia mengeluarkan dana dari kantong sendiri atau kantong bersama untuk kontribusi perjuangan.

Pak Denny, menurut ajaran Islam berjuang dengan tenaga dan harta itu perintah Allah. Balasannya surga. Nah sebaliknya, berjuang untuk sekedar cari duit maka itu bakal terancam neraka.

Denny Siregar tidak pernah membuat umat menjadi segar. Fitnah jadi mainan harian. Kasus di Tasikmalaya ngumpet setelah lempar ejekan pada santri yang disebutnya sebagai calon teroris.

Umat Islam di Tasikmalaya marah karena agama dimainkan dan santri dihinakan. Tantangan hukum untuk  pembuktian disikapi dengan jiwa pengecut. Tak berani ia hadapi. Lari-lari dari panggilan Polisi.

Sebelumnya Denny menangis curhat atas efek dari perbuatan diri yang menimpa keluarganya.

"Media sosial anak-anak saya dibanjiri makian oleh banyak orang yang selama ini membenci saya, kehidupan pribadi mereka dibongkar dan diintimidasi di media sosial,” kata Denny.

Sadar juga rupanya dia dibenci banyak orang akibat ulahnya. Tokoh masyarakat Papua Christ Wamea saat itu menyatakan :

"Kalau sayang nyawa keluarga, jangan tekuni pekerjaan sebagai tukang fitnah dan tukang bohong. Masak ngasih makan keluarga dengan cara seperti itu".

Jadi memang payah kader Syiah ini. Nuduh dan memfitnah massa penjemput dibayar segala. Padahal dia mungkin saja yang dengan fitnah dan bohong nya itu dibayar. Jika demikian maka uang haram yang dimakan sehari-hari. "Masak ngasih makan keluarga dengan cara seperti itu".

Tuh Denny, Pak Christ Wamea saja tahu. 

(Pemerhati politik dan kebangsaan)


Related Posts:

  • Perlawanan dan Surat Wasiat Prabowo Perlawanan dan Surat Wasiat Prabowo  Oleh : Hersubeno Arief10Berita - Prabowo Subianto membuat pernyataan dan keputusan politik menggetarkan.Menyikapi temuan berbagai kecurangan pelaksanaan Pilpres 2019, dia men… Read More
  • Untukmu Saudaraku Para Wartawan: Di Mana Hatimu? Untukmu Saudaraku Para Wartawan: Di Mana Hatimu? 10Berita, BISMILLAHIRROHMANNIRROHIM.Saudaraku, para wartawan Indonesia, di mana saja engkau berada. Alhamdulillah kita masih diberi kesempatan hidup hingga hari ini. Di… Read More
  • Wartawan Senior: Mimpi Buruk Demokrasi? Wartawan Senior: Mimpi Buruk Demokrasi? 10Berita, Pemilu serentak 2019 yang memanggul komplikasi pengadministrasian yang teramat ruwet, boleh disebut sebagai sebuah tindakan nekat nasional. Pencoblosan bersamaan dalam… Read More
  • Siapa Memenangi Pilpres 2019? Siapa Memenangi Pilpres 2019?  Oleh Arip Musthopa Ketum PB HMI 2008-201010Berira- Umi, demikian saya biasa memanggil Ibu saya, pernah bertanya tentang hal ini. Umi nampak bingung dengan adanya ragam berita tenta… Read More
  • Catatan Joko Intarto: KALAU KUNCI RUMAH DIPEGANG MALING Catatan Joko Intarto: KALAU KUNCI RUMAH DIPEGANG MALING KALAU KUNCI RUMAH DIPEGANG MALING Oleh: Joko Intarto(Wartawan senior)Saya punya beberapa akun menggunakan database email. Berarti saya punya server dan storage … Read More