KADRUN CABANG AMERIKA
KADRUN CABANG AMERIKA
By Balyanur
Saya kecele. Tadinya saya pikir Amerika itu jagoan informasi. Kalau pejabat Amerika datang ke satu negara, andai dia berjalan sendirian nggak bakal nyasar. Dia punya bekal yang lebih dari cukup. Bukan hanya bekal informasi soal jalan, tapi juga rumah yang akan dimasukinya. Dia tahu banget siapa tuan rumahnya, dan harus berkata apa untuk menyenangkan tuan rumah. Bahkan tanpa melongok dia juga tahu di rumah itu ada berapa kamar. Kamar mandinya menghadap kemana. Jadi kalau ada penyusup, para pengawalnya sudah bisa mengantisipasi.
Tapi rupanya sekelas Menlu Amerika bisa kesasar ke rumah lain. Pidato yang sudah dia siapkan mestinya bukan buat disampaikan di rumah itu, di rumah lainnya. Informannya seperti terjebak di lorong waktu. Terlempar ke tahun 60an saat GP Ansor baku hantam dengan PKI. PKI pro RRC, bukan yang Rusia.
Berbekal info itu, Pak Pompeo sang Menlu menjelek-jelekan partai komunis Cina di hadapan tuan rumah GP Ansor. Maka nggak heran kalau CNN menulis judul berita, "Di Acara GP Ansor, Pompeo Ungkap Bahaya Komunis Cina". Media pun mungkin menulis sambil ketawa geli.
Dalam baku pendapat soal PKI pro Cina di Indonesia beberapa tahun belakangan ini, GP Ansor termasuk yang nggak percaya PKI bakal bangkit lagi. Bahkan dengan tegas GP Ansor meyakini komunisme sudah mati. Minimal nggak laku lagi.
Soal Uighur, GP Anshor juga berseberangan pendapat dengan yang protes kekejaman pemerintah Cina di Uighur. GP Ansor satu barisan dengan yang nyinyirin para pemerotes Uighur. Bagi mereka, Uighur aman-amn saja. Tidak ada diskriminasi terhadap muslim disana. Para pemerotes Uighur dan wacana kebangkitan komunisme dimasukan ke dalam setu keranjang. Kalau nggak Kadrun, ya pro hatei, yang pasti radikal-radikul lah. Eh, ujug-ujug Pompeo berani-beraninya datang ke rumah GP Anshor ngoceh panjang lebar soal bahaya komunis Cina dengan contoh kekejaman di Uighur pula.
"Tapi fakta ancaman paling besar terhadap kebebasan beragama adalah tekanan Partai Komunis China terhadap semua orang dari kelompok agama," kata Pompeo.
Pompeo menilai Partai Komunis China yang berlandaskan ateisme telah menekan semua golongan masyarakat dari agama apapun selama ini. Baik Islam, Kristen, Budha dan agama lainnya.
Ia mencontohkan bahwa Partai Komunis China ingin meyakinkan kepada dunia bahwa tindakan brutal yang selama ini dilakukan terhadap Muslim Uighur di Xinjiang merupakan langkah anti-terorisme dan pengentasan kemiskinan.
Maksud hati mau menyenangkan tuan rumah, apa daya alamatnya salah. Mestinya pidato itu Pompeo sampaikan di markas Petamburan (FPI), atau di kantor PA 212.
Maka nggak heran, kalau BuzzeRp ngedumel denger pidato Pak Pompeo. Ngedumelan yang bikin warga daratan ketawa ngakak dan menciptakan seribu satir.
Doi nggak tahu kalau bicara komunisme, membela muslim Uighur disini dianggap Kadrun.
Pak Pompeo ini pasti lah dituduh Kadrun cabang Amerika.
😂😂
10
KADRUN CABANG AMERIKA
By Balyanur
Saya kecele. Tadinya saya pikir Amerika itu jagoan informasi. Kalau pejabat Amerika datang ke satu negara, andai dia berjalan sendirian nggak bakal nyasar. Dia punya bekal yang lebih dari cukup. Bukan hanya bekal informasi soal jalan, tapi juga rumah yang akan dimasukinya. Dia tahu banget siapa tuan rumahnya, dan harus berkata apa untuk menyenangkan tuan rumah. Bahkan tanpa melongok dia juga tahu di rumah itu ada berapa kamar. Kamar mandinya menghadap kemana. Jadi kalau ada penyusup, para pengawalnya sudah bisa mengantisipasi.
Tapi rupanya sekelas Menlu Amerika bisa kesasar ke rumah lain. Pidato yang sudah dia siapkan mestinya bukan buat disampaikan di rumah itu, di rumah lainnya. Informannya seperti terjebak di lorong waktu. Terlempar ke tahun 60an saat GP Ansor baku hantam dengan PKI. PKI pro RRC, bukan yang Rusia.
Berbekal info itu, Pak Pompeo sang Menlu menjelek-jelekan partai komunis Cina di hadapan tuan rumah GP Ansor. Maka nggak heran kalau CNN menulis judul berita, "Di Acara GP Ansor, Pompeo Ungkap Bahaya Komunis Cina". Media pun mungkin menulis sambil ketawa geli.
Dalam baku pendapat soal PKI pro Cina di Indonesia beberapa tahun belakangan ini, GP Ansor termasuk yang nggak percaya PKI bakal bangkit lagi. Bahkan dengan tegas GP Ansor meyakini komunisme sudah mati. Minimal nggak laku lagi.
Soal Uighur, GP Anshor juga berseberangan pendapat dengan yang protes kekejaman pemerintah Cina di Uighur. GP Ansor satu barisan dengan yang nyinyirin para pemerotes Uighur. Bagi mereka, Uighur aman-amn saja. Tidak ada diskriminasi terhadap muslim disana. Para pemerotes Uighur dan wacana kebangkitan komunisme dimasukan ke dalam setu keranjang. Kalau nggak Kadrun, ya pro hatei, yang pasti radikal-radikul lah. Eh, ujug-ujug Pompeo berani-beraninya datang ke rumah GP Anshor ngoceh panjang lebar soal bahaya komunis Cina dengan contoh kekejaman di Uighur pula.
"Tapi fakta ancaman paling besar terhadap kebebasan beragama adalah tekanan Partai Komunis China terhadap semua orang dari kelompok agama," kata Pompeo.
Pompeo menilai Partai Komunis China yang berlandaskan ateisme telah menekan semua golongan masyarakat dari agama apapun selama ini. Baik Islam, Kristen, Budha dan agama lainnya.
Ia mencontohkan bahwa Partai Komunis China ingin meyakinkan kepada dunia bahwa tindakan brutal yang selama ini dilakukan terhadap Muslim Uighur di Xinjiang merupakan langkah anti-terorisme dan pengentasan kemiskinan.
Maksud hati mau menyenangkan tuan rumah, apa daya alamatnya salah. Mestinya pidato itu Pompeo sampaikan di markas Petamburan (FPI), atau di kantor PA 212.
Maka nggak heran, kalau BuzzeRp ngedumel denger pidato Pak Pompeo. Ngedumelan yang bikin warga daratan ketawa ngakak dan menciptakan seribu satir.
Doi nggak tahu kalau bicara komunisme, membela muslim Uighur disini dianggap Kadrun.
Pak Pompeo ini pasti lah dituduh Kadrun cabang Amerika.
😂😂