Lama Bersitegang, Kini Raja Salman dan Erdogan Sepakat Atasi Beragam Masalah Bersama
Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz dan Presiden Turki Tayyip Erdogan berbicara melalui telepon menjelang konferensi tingkat tinggi (KTT) G20. Keduanya sepakat memperbaiki hubungan bilateral dan menyelesaikan berbagai masalah lewat dialog.
Raja Salman menelpon Erdogan untuk mengkoordinasikan berbagai upaya dalam kerangka kerja KTT G20 yang akan digelar pada 21-22 November. Hal tersebut dilaporkan Kantor berita Saudi, SPA.
Padahal, kedua negara tersebut telah berselisih selama beberapa tahun karena kebijakan luar negeri dan sikap terhadap kelompok politik Islam. Pembunuhan jurnalis Saudi Jamal Khashoggi di konsulat Saudi di Istanbul pada 2018 turut meningkatkan ketegangan kedua negara.
Selama lebih dari setahun, beberapa pedagang Saudi dan Turki berspekulasi bahwa Arab Saudi sedang memberlakukan boikot tidak resmi atas impor dari Turki.
“Presiden Erdogan dan Raja Salman sepakat menjaga saluran dialog tetap terbuka untuk memperbaiki hubungan bilateral dan mengatasi berbagai masalah,” papar kantor kepresidenan Turki sebagaimana dikutip dari SINDOnews (22/11)
Diberitakan sebelumnya, Raja Salman melaui akun Twitter resminya menjelang pernyataan pembukaannya untuk KTT G20 Riyadh. Dia mengatakan grup G20 telah menunjukkan kekuatan dan kemampuan dalam upaya mitigasi dampak pandemi virus corona di dunia.
“Kerajaan Arab Saudi senang dengan pertemuan para pemimpin negara-negara G20, di mana negara kami memimpin pekerjaan tahun ini, di mana kelompok ini menunjukkan kekuatan dan kemampuannya untuk bergabung dalam upaya mengurangi dampak pandemi virus Corona di dunia,” ungkap Raja Salman.
“Tanggung jawab kami adalah, dan akan tetap, bergerak menuju masa depan yang lebih baik, sehat, dan sejahtera bagi semua,” papar Raja Salman.[sindonews/brz/nu]