10Berita - Laporan Sekretaris Umum FPI Munarman terhadap Ketua Barisan Kesatria Nusantara, Zainal Arifin, ditolak Polda Metro Jaya. Munarman menganggap hal tersebut mewujudkan penegakan hukum di Indonesia yang pilih-pilih.
Munarman tidak ambil pusing terkait laporannya yang ditolak polisi. Laporan itu diajukan karena dugaan pencemaran nama baik.
"Biasa saja. Itu bukti tebang pilih hukum Indonesia," kata Munarman melalui pesan singkat, Kamis (24/12/2020).
Laporan tersebut diajukan melalui pengacara Munarman, Kurnia Tri Royani pada Rabu (23/12/2020).
"Kami sudah menemui pihak pelayanan masyarakat di sini, setelah sedemikian alot kita lakukan penjelasan kepada mereka tentang duduk persoalan dan kronologis, ternyata hal tersebut kita tidak diterima," kata pengacara Munarman, Kurnia Tri Royani, di Polda Metro Jaya.
Alasan polisi menolak laporan Munarman karena sebelumnya Munarman sudah menyampaikan surat keberatan kepada Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya.
"Sedangkan kami mengharapkan ada tanda terima dari pihak sini kan, bahwa laporan kami tersebut diterima," kata dia.
Pengacara Munarman menilai penolakan laporan ini sebagai bentuk diskriminasi hukum. Dia membandingkan ketika Zinal Arifin melaporkan Munarman pada awal pekan lalu, langsung diterima polisi.
"Kok bisa mereka melakukan pelaporan diterima sementara kita melaporkan atas hal tersebut tidak diterima. Jadi ini ada semacam diskriminasi hukum dan itu jelas," kata dia.
Munarman dilaporkan ke Polda Metro Jaya sebagai buntut pernyataannya yang membela enam laskar FPI yang tewas tertembak polisi di jalan tol Jakarta - Cikampek, kilometer 50.
"Kemarin sore ada beberapa orang datang ke Polda Metro Jaya yang mengatasnamakan Barisan Satria Nusantara datang ke Polda Metro Jaya yang diwakili oleh ketuanya langsung Pak Zainal Airifin untuk melaporkan saudara Munarman anggota FPI," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus di Polda Metro Jaya, Selasa kemarin.
Yusri menjelaskan Zainal Airifin melaporkan Munarman ke Polda Metro Jaya lantaran melontarkan penyataan bahwa polisi telah melakukan pembantaian terhadap enam laskar FPI.
"Statemen bahwa polisi telah melakukan pembantaian terhadap enam orang laskarnya dan menyebut FPI tidak punya senjata api," kata Yusri.
Adapun rencana tindak lanjut pihak kepolisian adalah mengundang klarifikasi pelapor dan saksi-saksi serta membawa bukti-bukti untuk melengkapi laporannya. (*suara)
Kamis, 24 Desember 2020
Home »
» Laporannya Ditolak Polisi, Munarman: Itu Bukti Tebang Pilih Hukum Indonesia
Laporannya Ditolak Polisi, Munarman: Itu Bukti Tebang Pilih Hukum Indonesia
By 10 BERITA 12/24/2020 07:04:00 PM
Laporannya Ditolak Polisi, Munarman: Itu Bukti Tebang Pilih Hukum Indonesia
Related Posts:
Kisah Unik BJ Habibie Tentang Rahasia Orang Yahudi yang Sangat Pintar di KelasnyaKisah Unik BJ Habibie Tentang Rahasia Orang Yahudi yang Sangat Pintar di Kelasnya 10Berita - BJ Habibie merupakan Presiden ke-3 Republik Indonesia.Bacharudin Jusuf Habibie pernah menempuh pendidikan di Rhenisch Westfälis… Read More
Pimpinan MPR: JHT Berasal dari Gaji Pekerja yang Dipotong Bulanan, Bukan Uang PemerintahPimpinan MPR: JHT Berasal dari Gaji Pekerja yang Dipotong Bulanan, Bukan Uang Pemerintah 10Berita - Penerbitan Peraturan Menteri Tenaga Kerja (Permenaker) 2/2022 terus menuai polemik di masyarakat. Ini lantaran uang Jami… Read More
Ditanya DPR Soal Anggaran Ibu Kota Baru, PUPR: Sampai Saat Ini Belum AdaDitanya DPR Soal Anggaran Ibu Kota Baru, PUPR: Sampai Saat Ini Belum Ada 10Berita - Dirjen Cipta Karya Kementerian PUPR Diana Kusumastuti mendapatkan pertanyaan langsung dari Komisi V DPR RI soal anggaran ibu kota negara… Read More
Tolak Permenaker 2/2022, Serikat Buruh Lampung: Itu Bukan JHT, Tapi Jahat!Tolak Permenaker 2/2022, Serikat Buruh Lampung: Itu Bukan JHT, Tapi Jahat! 10Berita - Peraturan Menteri Ketenagakerjaan (Permenaker) No 2 tahun 2022 tentang Tata Cara dan Persyaratan Pembayaran Manfaat Jaminan Hari Tua (… Read More
Politikus PSI Tuding MUI Magnet Bagi Jaringan TerorismePolitikus PSI Tuding MUI Magnet Bagi Jaringan Terorisme 10Berita - Majelis Ulama Indonesia (MUI) bisa dituding menjadi magnet jaringan terorisme atas pernyataan Anwar Abbas yang mengkritik Densus 88.“Jadi, kalau ada peng… Read More