10Berita - Penolakan Sekretaris Umum (Sekum) PP Muhammadiyah Abdul Mu’ti sebagai Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ( Wamendikbud ) menjelang pelantikan Kabinet Indonesia Maju hasil reshuffle, Rabu (23/12/2020), menimbulkan banyak respons dari berbagai kalangan.
Muncul juga spekulasi bahwa penolakan itu lantaran Muhammadiyah merasa posisi yang tepat bagi mereka adalah Mendikbud, bukan Wamen.
Terkait hal itu, pakar komunikasi politik dari Universitas Paramadina Jakarta, Hendri Satrio melihat bahwa Muhammadiyah bukan organisasi yang ambisius akan jabatan tertentu seperti yang dispekulasikan.
“Harus dihargai sikap Pak Mu’ti itu, tapi kalau dikait-kaitkan seharusnya posisi apa, saya rasa Muhammadiyah tidak seperti itu,” kata pria yang akrab disapa Hensat kepada SINDOnews, Jumat (25/12/2020).
Menurut Doktor Research in Management ini, penolakan posisi Wamendikbud ini lebih karena sikap Muhammadiyah yang selama ini menunjukkan ketidaksinkronan dengan Mendikbud Nadiem Anwar Makarim. Jadi, penolakan itu tidak berkaitan dengan posisi tertentu yang diinginkan.
“Jadi ini lebih ke sikap ya, kan sebelumnya juga ada ketidaksinkronan pandangan dalam pendidikan antara Muhammadiyah dengan Menteri Pendidikan. Jadi saya sih menilai tidak ada kaitan pada posisi yang ditawarkan, tapi lebih ke bagaimana sikap Muhammadiyah terhadap sang menteri,” kata Hensat.
Namun demikian, Direktur Eksekutif KedaiKOPI ini memprediksi, akan lain ceritanya jika Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan reshuffle kabinet terhadap ‘Mas Menteri’, ada kemungkinan Muhammadiyah akan menerima posisi Wamendikbud itu.
“Mungkin kalau menterinya di-reshuffle ceritanya beda dong, bisa saja Muhammadiyah menerima posisi Wamendikbud itu,” ujarnya.
Sumber: sindonews.com
Jumat, 25 Desember 2020
Home »
» Penolakan Muhammadiyah Isi Wamendikbud Dilatari Perbedaan Pandangan dengan Mas Menteri
Penolakan Muhammadiyah Isi Wamendikbud Dilatari Perbedaan Pandangan dengan Mas Menteri
By 10 BERITA 12/25/2020 03:58:00 PM
Penolakan Muhammadiyah Isi Wamendikbud Dilatari Perbedaan Pandangan dengan Mas Menteri
Related Posts:
Ijtima GNPF Ulama Jilid II Digelar September, Bahas Kontrak Politik untuk PrabowoIjtima GNPF Ulama Jilid II Digelar September, Bahas Kontrak Politik untuk Prabowo 10Berita , Jakarta – Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Ulama dan Tokoh Nasional akan kembali menggelar ijtima pada September mendata… Read More
Dukungan ARB ke #2019GantiPresiden dan Peringatanya ke Penghadang Dukungan ARB ke #2019GantiPresiden dan Peringatanya ke Penghadang 10Berita, JAKARTA Mantan Ketum partai Golkar, Aburizal Bakrie ikut bersuara soal adanya penghadangan yang diterima aktivis gerakan #2019GantiPresiden be… Read More
Fahri Hamzah: Negara Sudah Jadi Pembuat TerorFahri Hamzah: Negara Sudah Jadi Pembuat Teror 10Berita – Intimidasi dan persekusi terhadap pengusung gerakan #2019GantiPresiden di Pekanbaru dan Surabaya mengindikasikan negara sebagai ‘the state creator terror’ atau pembuat… Read More
Demiz Disebut Bakal Jadi Jubir Jokowi-Ma'ruf, Ini Kata SandiDemiz Disebut Bakal Jadi Jubir Jokowi-Ma'ruf, Ini Kata Sandi Sandiaga merespon positif kabar Deddy Mizwar akan menjadi juru bicara Jokowi-Ma'ruf Bakal Calon Wakil Presiden Republik Indonesia, Sandiaga Uno 10Berita , BANDUNG … Read More
NGABALIN Bilang Tidak Ada Deklarasi Pendukung Jokowi Out Door... INI BUKTI VIDEO Yang Nampol MukaNGABALIN Bilang Tidak Ada Deklarasi Pendukung Jokowi Out Door... INI BUKTI VIDEO Yang Nampol Muka 10Berita, Sementara gerakan #2019GantiPresiden dihadang, dilarang, bahkan dipersekusi... Di kubu yang berbeda, justru Pendukun… Read More