10Berita - Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI) kembali membuat pengaduan ke Dewan Pengawas (Dewas) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait perkara bantuan sosial (bansos).
Koordinator MAKI, Boyamin Saiman mengatakan, hari ini, Kamis (11/2), pihaknya kembali membuat pengaduan Ke Dewas KPK, setelah sebelumnya juga mengadu soal sedikitnya penggeledahan kasus bansos dan suap ekspor benur meskipun Dewas sudah mengeluarkan puluhan izin penggeledahan.
Untuk pengaduan kali ini, kata Boyamin, dirinya membuat pengaduan soal dugaan tidak profesionalnya penyidik kasus yang menjerat Juliari Peter Batubara (JPB) saat menjabat sebagai Menteri Sosial.
Alasannya, karena penyidik tak kunjung melakukan pemanggilan sebagai saksi kepada anggota Komisi II DPR RI Fraksi PDIP, Ihsan Yunus untuk membuat semakin terang perkara tersebut.
Apalagi, penyidik telah melakukan penggeledahan di rumah orang tua Ihsan Yunus serta memanggil adik Ihsan yang bernama Muhammad Rakyan Ikram dan utusan Ihsan bernama Agustri Yogasmara alias Yogas dan melakukan rekonstruksi dengan memperlihatkan keterlibatan Yogas.
Namun demikian, hingga saat ini belum pernah diberitakan kegiatan pemanggilan dan pemeriksaan Ihsan Yunus sebagai saksi, sehingga patut diduga penyidik tidak profesional dikarenakan tidak melakukan pemanggilan dan pemeriksaan Ihsan Yunus sebagai saksi.
“Atau setidak-tidaknya penyidik diduga tidak mengajukan usulan secara resmi berupa surat kepada atasannya untuk melakukan pemanggilan dan pemeriksaan Ihsan Yunus sebagai saksi," kata Boyamin seperti dalam surat pengaduan yang dikutip Kantor Berita Politik RMOL, Kamis siang (11/2).
Meskipun begitu, Boyamin juga mengaku melihat adanya pemberitaan surat pemanggilan Ihsan Yunus sebagai saksi. Namun gagal dengan alasan salah alamat pengiriman.
Menurut Boyamin, jika benar salah alamat, maka menunjukkan bahwa penyidik diduga tidak profesional.
“Kami memohon kepada Dewas KPK untuk kiranya memanggil penyidik dan atasan penyidik perkara tersebut untuk memastikan apakah kegiatan penyidikan telah dijalankan dengan profesional sebagaimana mestinya,” ujarnya.
“Jika kemudian terbukti dugaan terjadi ketidakprofesional penyidik, mohon untuk diberikan teguran dan atau sanksi sebagaimana ketentuan yang berlaku," pungkas Boyamin. (*rmol)
Kamis, 11 Februari 2021
Home »
» Kader PDIP Tak Kunjung Diperiksa Kasus Bansos, MAKI Adukan Penyidik KPK ke Dewas
Kader PDIP Tak Kunjung Diperiksa Kasus Bansos, MAKI Adukan Penyidik KPK ke Dewas
By 10 BERITA 2/11/2021 02:22:00 PM
Kader PDIP Tak Kunjung Diperiksa Kasus Bansos, MAKI Adukan Penyidik KPK ke Dewas
Related Posts:
Lelang Surat Utang, Jokowi Tega Bebani Generasi Masa Depan Lelang Surat Utang, Jokowi Tega Bebani Generasi Masa Depan 10Berita - Penguatan rupiah yang dilakukan pemerintah terus terjadi. Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS yang tiga bulan lalu mencapai di atas Rp 15 r… Read More
Tim Prabowo: Sekelas Moeldoko Kok Main Ancam Tim Prabowo: Sekelas Moeldoko Kok Main Ancam 10Berita - Juru Debat Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Salahudin Uno, Sodik Mudjahid, menilai pejabat publik selevel Kepala Staf Kepresidena… Read More
Politikus Gerindra: Anies Baswedan Dizalimi Politikus Gerindra: Anies Baswedan Dizalimi 10Berita - Politikus Gerindra Savitri Wiguna menyanagkan langkah Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) yang memeriksa Gubernur DKI, Anies Baswedan. Menurutnya, Bawaslu seda… Read More
LOGIKA NGAWUR Pendukung Petahana: Bisa Bayar 80 Jt Bukti Rakyat Indonesia Tidak Miskin. Warganet: Itu Otak Atau Kuaci? LOGIKA NGAWUR Pendukung Petahana: Bisa Bayar 80 Jt Bukti Rakyat Indonesia Tidak Miskin. Warganet: Itu Otak Atau Kuaci? 10Berita Kasus prostitusi online yang menimpa artis Vanessa Angel dijadikan bahan s… Read More
Padi Moestopo: Indonesia Terpuruk, Prabowo-Sandi Pilihan Terbaik Padi Moestopo: Indonesia Terpuruk, Prabowo-Sandi Pilihan Terbaik 10Berita - Pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno masih memiliki ruang dukungan di barisan aktivis politik eksponen gerakan reformasi 1998.Kemena… Read More