OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Minggu, 14 Februari 2021

OHHH... Pantesan Ada Yang Gerah dan Nuduh 'Radikal', Din Syamsuddin Sosok Yang Kritis dan Bukan Penjilat Kekuasaan

OHHH... Pantesan Ada Yang Gerah dan Nuduh 'Radikal', Din Syamsuddin Sosok Yang Kritis dan Bukan Penjilat Kekuasaan



OHHH... Pantesan ada yang Gerah dan Nuduh Din Syamsuddin 'Radikal'

JOKOWI MINTA WARGA AKTIF BERI KRITIK 

INI RESPONS DIN SYAMSUDDIN:

- Masyarakat khawatir akan terjerat Undang-undang (UU) ITE apabila melontarkan kritik di media sosial. 

- Din Syamsuddin berpendapat jika ucapan tersebut tulus maka Jokowi mencerminkan sikap kenegarawanan. Namun jika hanya basa-basi, Din menilai Jokowi sedang pencitraan. 

- Jika Kepala Negara ingin warga mengkritik, maka ia harus membuktikannya dengan membebaskan aktivis kritis yang kini telah ditahan dan diadili. Diantaranya para aktivis KAMI Syahganda Nainggolan, Jumhur Hidayat, Anton Permana, Ruslan Buton, dll.

"Menarik disimak pernyataan Presiden Joko Widodo yang menyilakan rakyat untuk mengeritiknya. Jika ucapan itu tulus maka mencerminkan sikap kenegarawanan yang patut dipuji. Jika basa-basi maka merupakan pencitraan, kesemuan, dan kepalsuan yang harus dikritisi," kata Din Syamsuddin, seperti dilansir Sindonews.

***

Din Syamsuddin itu sosok yang tak terbeli oleh jabatan.

Pada masa periode pertama Jokowi, Din Syamsuddin sempat diberi jabatan sebagai Utusan Khusus Presiden untuk Dialog dan Kerjasama Antaragama dan Peradaban.

Namun tak berapa lama, Din mengundurkan diri dari jabatan itu karena tidak ingin terbelenggu. Din ingin menjadi sosok yang independen. Tetap bebas menyampaikan apa yang diyakininya tanpa terbelenggu jabatan dari Istana.

Sumber: konten islam