“Pertanyaan kami untuk klarifikasi kepada publik. Pertama, apakah Permadi Arya dibayar dengan anggaran APBN? Kedua, apakah demokrasi kita akan dibangun dengan influencerdengan karakter seperti Permadi Arya?” tanya Muzzammil, Rabu (10/2/2021).
Bukan tanpa sebab Muzzammil menyinggung karakter Abu Janda. Hal itu ia ucapkan seiring dengan kasus hukum yang tengah dialami Abu Janda. Pertama berkaitan dengan dugaan ucapan rasis ke Natalius Pigai menyoal lata “evolusi” dan kasus hukum mengenai cuitan “Islam agama arogan”.
Muzzammil lanta mempertanyakan adanya kesan kebal hukum terhadap Abu Janda, mengingat rekam jejak Abu Janda yang beberapa kali bermasalah dengan hukum namun prosesnya tidak berjalan.
“Permadi Arya sudah beberapa kali mendapat tuntutan hukum tetapi proses hukumnya tidak berjalan, dan sekarang masih berlangsung mari kita simak ujungnya. Sehingga menimbulkan kesan publik pada Pak Jokowi bahwa pendukung Pak Jokowi atau influenceryang kerja untuk Pak Jokowi seakan mendapat kekebalan hukum,” kata Muzzammil. (sc)